Nggak main-main, maharnya pun luar biasa yaitu tasbih kecubung wulung yang cuma bisa didapat dari Laut Merah.
Sebuah ujian cinta sekaligus ujian spiritual yang nggak sembarangan.
Baca Juga: Ajian Waringin Sungsang: Ilmu Kanuragan Peninggalan Sunan Kalijaga yang Melegenda
Ilustrasi Kisah Cinta Sunan Kalijaga dan Nyi Roro Kidul.
Sunan Kalijaga pun bertafakur di Gunung Cermai. Malam demi malam dia habiskan dalam doa, sampai akhirnya datang tiga sosok dari bangsa halus seperti Sang Hyang Raja Sontoh, Sang Hyang Ratu Rangga, dan Sang Hyang Si Walikah.
Mereka membawanya ke Laut Merah, tempat ia akhirnya mendapatkan tasbih kecubung wulung dari peti pusaka milik Ratu Bilqis.
Tasbih itu akhirnya jadi mahar pernikahan Sunan Kalijaga dan Nyi Roro Kidul.
Tapi ingat, ini bukan cinta buta. Semua dilakukan demi misi dakwah dan menyatukan kekuatan spiritual untuk kebaikan.
Setelah menikah, Nyi Roro Kidul menyerahkan tombak sakti Tareraso. Tapi belum selesai sampai situ.
Tombak itu lalu dimodifikasi oleh Sunan Gunung Jati menjadi tombak agung dengan sembilan cabang yang dinamakan Cakra Langit.
Dengan pusaka ini, Sunan Kalijaga akhirnya bisa menaklukkan Prabu Siliwangi dalam perang tanding selama tujuh malam.
Pertarungan epik itu menandai berakhirnya konflik besar dan jadi titik penting penyebaran Islam di Jawa.
Buat sebagian orang, kisah cinta Sunan Kalijaga dan Nyi Roro Kidul ini mungkin cuma legenda.
Tapi ada nilai-nilai dalam cerita ini yang tetap relevan sampai sekarang yaitu tentang cinta yang disatukan oleh misi besar, pengorbanan demi kebaikan bersama, dan spiritualitas yang melampaui logika dunia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube