Tradisi Masoro yang dilakukan Suku Bajo di Desa Torosiajo, Gorontalo.
INDOZONE.ID - Desa Torosiaje di Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, memiliki keunikan tersendiri. Terletak di atas laut, desa ini menjadi rumah bagi masyarakat Suku Bajo yang hidup berdampingan dengan laut dan alam.
Keyakinan mereka sederhana namun mendalam: manusia dan alam bisa bersatu serta saling menguntungkan.
Selain memegang teguh ajaran Islam, warga Torosiaje juga mempertahankan tradisi leluhur, termasuk ritual Masoro, yang dipercaya mampu menolak bala.
Baca Juga: Menguak Kehidupan Suku Bajo, sang Penjaga Laut yang Hidup Tanpa Batas Daratan
Dilansir dari jurnal berjudul "Masoro: Tradisi Tolak Bala Masyarakat Suku Bajo Torosiaje" karya Mondong dkk, tradisi ini muncul ketika musim penyakit, seperti batuk berkepanjangan dan penyakit mata pada anak-anak, melanda desa.
Ritual Masoro dianggap berhasil menghilangkan penyakit tersebut, sehingga terus dilestarikan hingga kini.
Ketika musim penyakit tiba, ketua adat dan kepala desa biasanya berdiskusi untuk menentukan waktu pelaksanaan ritual. Tradisi ini dipusatkan di rumah adat, dipimpin oleh ketua adat bersama tokoh adat lainnya, baik laki-laki maupun perempuan.
Persiapan ritual melibatkan banyak hal, mulai dari menentukan hari baik hingga menyediakan sesajen khusus. Sesajen tersebut berupa perahu kecil, patung mini berpakaian hitam, ayam putih, penyu kecil, buah-buahan, kain putih, dan uang koin.
Semua bahan ini dipersembahkan kepada penguasa laut sebagai wujud rasa syukur dan permohonan perlindungan.
Baca Juga: Suku Bajo: Potret Kehidupan Masyarakat Maritim yang Unik di Indonesia
Ritual dimulai dengan memukul rebana, memanggil roh, dan memberikan persembahan ke laut. Sebuah bendera batu ditancapkan oleh dukun yang memimpin ritual, sementara ketua adat memanjatkan doa sesuai syariat Islam.
Tradisi Masoro tak hanya menjadi cara Suku Bajo menjaga diri dari penyakit, tetapi juga simbol komunikasi dengan makhluk yang dipercaya hidup berdampingan dengan mereka.
Tradisi ini mencerminkan rasa syukur dan harapan masyarakat Torosiaje untuk terus hidup harmonis dengan laut dan alam di sekitar mereka.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Jurnal Nasional