Kategori Berita
Media Network
Selasa, 22 OKTOBER 2024 • 16:20 WIB

Berlangsung 6 Hari, Inilah Proses Menyucikan Roh Leluhur Dayak Ngaju

Ilustrasi ritual Upacara Tiwah.

INDOZONE.ID - Upacara Tiwah merupakan ritual terbesar suku Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah yang beragama Hindu Kaharingan, agama tradisional masyarakat Dayak.

Upacara ini bertujuan untuk menyucikan dan membebaskan roh leluhur yang telah meninggal dunia, dengan cara memindahkan sisa jasad dari kuburan ke tempat yang disebut Sandung atau Balai Nyahu.

Prosesi yang berlangsung selama 6 hari ini dianggap sebagai bentuk penghormatan terakhir bagi mereka yang telah meninggal, serta bagian dari perjalanan roh menuju alam baka.

Pada hari pertama, dilakukan upacara Tumpah Tua’ Nyemoleh Manhu’ Bebuag’ng Tentuna.

Upacara ini diawali dengan menumpahkan tuak dan memotong ayam untuk diambil darahnya sebagai persembahan.

Setelah itu, doa dipanjatkan kepada Sanghyang, yaitu Tuhan dan dewata, memohon agar selama pelaksanaan upacara Tiwah, semua peserta dan tamu mendapat perlindungan dan berkat.

Baca Juga: Upacara Nyangku Tradisi Sakral Panjalu yang Terus Dilestarikan

Acara dilanjutkan dengan doa kedua, kesisi gola’ jatu’ kelubag’ng gola’ tolus, untuk memohon kesehatan dan kegembiraan bagi peserta upacara.

Pada hari kedua, dilaksanakan upacara Nyawat Sanhug’ng, yaitu pembuatan Sandung, sebuah kotak kayu kecil untuk menyimpan tulang-tulang leluhur yang telah dibersihkan.

Bentuk Sandung menyerupai rumah kecil, tetapi sangat mungil, seperti sangkar burung, dan biasanya ditempatkan di samping rumah utama.

Hari ketiga ditandai dengan upacara Mengawi Sepunhu agat’n Pantar, yaitu membuat sapundu dan pantar.

Sapundu adalah patung kayu ulin berukir yang digunakan untuk mengikat hewan kurban. Dua patung yang dibuat melambangkan laki-laki dan perempuan.

Sementara itu, pantar adalah tiang tinggi dari kayu ulin yang ditanam di tanah dengan kepala hewan kurban ditanam di bawahnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Jurnal Teologi Kontekstual Indonesia

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Berlangsung 6 Hari, Inilah Proses Menyucikan Roh Leluhur Dayak Ngaju

Link berhasil disalin!