Ceramah Dharma biasanya membahas tentang berbagai aspek kehidupan, seperti karma, reinkarnasi, dan cara mencapai pencerahan.
Pelepasan lampion di candi borobudur saat hari waisak (foto: Shutterstock)
Salah satu tradisi yang paling ikonik dalam perayaan Waisak adalah pelepasan lampion.
Baca Juga: Sederet Mitos Bunga Lotus, Dipercaya sebagai Bunga Sang Buddha dan Dewa Matahari
Lampion yang diterbangkan ke langit melambangkan penerangan jalan menuju pencerahan dan menyebarkan pesan cinta kasih dan kedamaian.
Pada momen Waisak, umat Buddha biasanya menikmati berbagai hidangan istimewa yang memiliki makna simbolis.
Hidangan tersebut biasanya vegetarian dan melambangkan kesucian dan kesederhanaan. Contohnya, tempoyak, nasi gemuk, nasi lesah, dan kue burgo.
Perayaan Waisak bukan hanya tentang ritual dan tradisi, tetapi juga tentang refleksi diri dan tekad untuk menjalani hidup sesuai dengan ajaran Buddha Gautama.
Dengan memahami makna di balik tradisi dan ritual Waisak, diharapkan umat Buddha dapat semakin memperkuat iman dan menerapkan nilai-nilai luhur Buddha dalam kehidupan sehari-hari.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Waisak.id