Rumah panggung tradisonal bugis yang terbuat dari kayu langka
INDOZONE.ID - Indonesia dikenal dengan Negara kepulauan yang dihuni beragam suku bangsa. Di Sulawesi Selatan Selatan mayoritas, didiami oleh masyarakat Bugis dan Makassar.
Setiap suku tentu memiliki tradisi dan budaya yang berbeda. Termasuk Rumah adat tradisionalnya. Tidak terkecuali masyarakat Bugis.
Pada umumnya Rumah adat Bugis biasanya disebut Saoraja, atau kediaman raja. Hal ini disebabkan dahulu,hanya di diami sang raja yang menjalankan roda pemerintahan kerajaan.
Rumah adat bugis berbentuk rumah panggung seperti kebanyakan rumah di Asia Tenggara.
Baca Juga: Sigajang Laleng Lipa: Tradisi Mengerikan Suku Bugis, Pihak Berselisih Saling Tikam di Dalam Sarung
Uniknya rumah tradisional bugis di bangun tanpa menggunakan paku. Dan biasanya menggunakan kayu hitam sulawesi atau eboni Sulawesi yang harganya sangat mahal.
Jadi jangan heran jika membangun rumah adat tradisional bugis membutuhkan dana hingga ratusan juta rupiah.
"Kayunya itu sudah sangat langka, makanya sekarang sudah ada rumah bugis yang dibangun menggunkan kayu lain yang lebih murah " terang Rustam, salah satu pembuat rumah tradisional Bugis.
Rumah tradisional Bugis yang terlihat kokoh meski tidak menggunakan paku
Menurut Rustam, Mayoritas rumah Bugis di bangun menghadap kiblat atau mengarah ke barat. Karena saat itu pengaruh agam islam cukup besar di Sulawesi khususnya Sulawesi Selatan.
"Dulu kalau mau bangun rumah harus menghadap kebarat, dan tidak membelakangi sumber air, karena limbah dapur tidak boleh mencemari sungai," lanjut Rustam.
Baca Juga: 3 Mitos Terkenal dalam Masyarakat Suku Bugis: Warisan Spiritual yang Memikat
Struktur Rumah bugis terdiri dari tiga bagian. Yaitu kaki, badan, dan kepala. Layaknya struktur tubuh manusia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: