INDOZONE.ID - Bugis, adalah salah satu suku yang ada di Indonesia. Suku Bugis memiliki sejumlah mitos yang masih banyak dipercaya masyarakatnya terutama yang berada di wilayah Sulawesi dan Kalimantan.
Mitos dan cerita rakyat masyarakat Bugis menjadi salah satu daya tarik suku ini. Mitos-mitos ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mencerminkan pandangan dunia, nilai-nilai, serta spiritualitas yang mendalam yang melekat pada masyarakat Bugis.
Di dalam budaya suku Bugis, terdapat konsep pamali yang mengacu pada aturan-aturan atau larangan-larangan tertentu yang dianggap tabu atau tidak pantas dilakukan. Pamali ini sangat ditekankan dalam kehidupan sehari-hari suku Bugis dan dianggap penting untuk menjaga keseimbangan dan harmoni dalam masyarakat.
Baca Juga: Misteri Sindrom Koro, Kutukan Wanita Bugis agar Kelamin Suami Mengecil karena Selingkuh
Mitos atau pamali pertama adalah makan di jalan atau di tempat umum. Ini dianggap kurang sopan dan tidak terhormat, karena makan di tempat umum dianggap mengganggu kebersihan dan ketertiban lingkungan.
Mitos ini tak hanya ada di suku Bugis tapi ada juga di suku lain. Alasannya, bokong akan bisulan atau kudisan jika menduduki bantal.
Dalam budaya Bugis, batu nisan dianggap suci dan dihormati. Menginjak atau merusak batu nisan dianggap sebagai pelanggaran terhadap nilai-nilai spiritual dan dianggap pantangan.
Upacara adat memiliki peran penting dalam budaya Bugis. Mengganggu atau merusak jalannya upacara adat dianggap sebagai pelanggaran pamali yang serius, karena upacara adat memiliki nilai spiritual dan sosial yang mendalam.
Alasannya, wanita tersebut diyakini akan mendapat jodoh laki-laki yang sudah tua. Sehingga wanita Bugis dilarang bernyanyi di dapur.
Baca Juga: Perempuan Bugis Pantang Menyanyi di Dapur, Katanya Bisa Bikin Jodoh Melayang
Itulah 5 mitos atau pamali dalam suku Bugis. Semoga bermanfaat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: