Pasir juga dianggap memiliki nilai spiritual dalam kepercayaan lokal. Ada keyakinan bahwa tidur beralaskan pasir dapat mendekatkan manusia dengan alam dan roh nenek moyang mereka.
Oleh karena itu, praktik ini memiliki dimensi lebih dari sekadar kesehatan fisik, melibatkan aspek-aspek kejiwaan dan spiritual.
Tidur beralaskan pasir di Desa Legung Timur bukan hanya sekedar tradisi, tetapi juga merupakan pernyataan tentang hubungan erat antara manusia, alam, dan warisan budaya yang diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Baca Juga: 6 Tradisi dan Tahayul Tahun Baru di Beberapa Negara di Dunia
Tradisi ini menjadi salah satu contoh kekayaan budaya di Indonesia. Meskipun terletak di satu negara, keberagaman budaya antar-daerah menjadi salah satu daya tarik yang membuat Indonesia begitu unik.
Desa Legung Timur dengan kebiasaan tidur beralaskan pasirnya mengajarkan kita untuk menghargai dan memahami keunikan setiap tradisi lokal.
Tidur beralaskan pasir di Desa Legung Timur mencerminkan bagaimana masyarakat Indonesia seringkali mengaitkan kehidupan sehari-hari mereka dengan alam.
Ritual sebelum tidur, penggunaan pasir sebagai pijatan, dan penghormatan terhadap elemen alam, adalah bentuk ekspresi budaya yang menjelaskan bagaimana keanekaragaman lingkungan alam Indonesia mempengaruhi praktik-praktik sehari-hari.
Writer: Putri Octavia Saragih
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Journal.student.uny.ac.id