Ritual voodoo yang sering disalah artikan
INDOZONE.ID - Kalau kalian banyak menonton film, selalu disebutkan bila Voodoo adalah praktik ilmu hitam yang digunakan untuk mengutuk orang. Kadang menggunakan media Voodoo untuk mencelakai orang yang kita hendaki.
Namun apakah benar seperti itu adanya?
Mengutip situs OutlookIndia, Voodoo adalah praktik mistik dan spiritual dengan asal-usul di Afrika Barat. Ini adalah sistem kepercayaan yang melibatkan menghubungkan diri dengan roh-roh dan leluhur untuk mencari petunjuk, perlindungan, dan solusi atas tantangan kehidupan.
Praktisi Voodoo sering melakukan upacara, menggunakan amulet, dan melempar mantra untuk mempengaruhi peristiwa dan hasil.
Nah, berikut ini ada beberapa fakta seputar Voodoo, serta mitos yang salah kaprah terkait praktik tersebut yang disusun Indozone dari berbagai sumber.
Baca Juga: Keistimewaan Garis Tangan Huruf M Kata Guru Spritual, Benarkah akan Dijaga Khodam?
Praktik Voodoo berasal dari budaya Afrika Barat, terutama dari daerah seperti Benin, Togo, dan Nigeria. Agama tradisional dari daerah ini membawa akar kepercayaan yang kemudian berkembang menjadi praktik Voodoo di wilayah Karibia dan Amerika Latin melalui perdagangan budak.
Di beberapa wilayah, seperti Haiti, Voodoo mengalami sinkretisasi dengan agama Katolik. Para praktisi Voodoo sering mengidentifikasi Orisha mereka dengan santo-santo Katolik tertentu, sehingga menggabungkan elemen-elemen dari kedua kepercayaan.
Voodoo mengajarkan pentingnya mencari keseimbangan dan harmoni dalam alam semesta. Para praktisi Voodoo percaya bahwa dunia alam dan rohaniah saling berhubungan dan harus selalu dalam keseimbangan.
Leluhur dianggap memiliki peran penting dalam praktik Voodoo. Penghormatan dan penghormatan kepada leluhur dianggap penting dalam mendapatkan bantuan dan dukungan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Mitos dan Fakta Kunjungi Pameran Seni Dapat Pengaruhi Revitalisasi Diri
Terdapat beberapa mitos tak berdasar tentang Voodoo dan boneka Voodoo yang sering kali dipopulerkan dalam media dan budaya populer.
Voodoo sering digambarkan dalam media populer sebagai agama hitam yang terkait dengan sihir dan kejahatan. Ini adalah representasi yang salah dan merendahkan agama dan tradisi Voodoo. Sebenarnya, Voodoo adalah agama dan kepercayaan yang memiliki aspek spiritual dan sosial yang penting bagi komunitas yang mempraktikkannya.
Beberapa orang berpikir bahwa Voodoo hanya terkait dengan hal-hal negatif dan berbahaya. Sebaliknya, Voodoo adalah bentuk agama dan kepercayaan yang memiliki nilai-nilai spiritual positif, seperti menghormati alam, keseimbangan, dan menghormati leluhur.
Ada tiga jenis Voodoo yang umum dikenal, yaitu Voodoo Afrika Barat, Voodoo New Orleans (Voodoo Hoodoo), dan Voodoo Haiti (Vodou). Masing-masing jenis Voodoo memiliki ciri khas dan praktik yang berbeda-beda.
Voodoo Afrika Barat adalah bentuk asli dari Voodoo dan berasal dari budaya Afrika Barat, terutama di daerah seperti Benin, Togo, dan Nigeria. Dalam Voodoo Afrika Barat, pentingnya menghormati leluhur dan roh-roh alam sangat ditekankan.
Praktik ini melibatkan komunikasi dengan roh-roh dan Orisha melalui upacara, musik, tarian, dan doa. Voodoo Afrika Barat tidak mengalami pengaruh agama Katolik atau agama lainnya seperti jenis Voodoo lainnya.
Baca Juga: Fakta atau Mitos Pria Doyan Selingkuh Punya IQ Rendah? Simak Penelitian Berikut!
Voodoo New Orleans, juga dikenal sebagai Voodoo Hoodoo, berkembang di Amerika Serikat, khususnya di wilayah New Orleans, Louisiana. Voodoo Hoodoo merupakan bentuk sinkretisasi antara Voodoo Afrika Barat dan elemen-elemen agama Katolik dan agama lokal. Praktik ini melibatkan penggunaan amulet, ramuan, dan sihir untuk mencapai tujuan tertentu, seperti perlindungan, keberuntungan, dan cinta.
Voodoo Haiti, juga dikenal sebagai Vodou, berkembang di Haiti, sebuah negara di Karibia. Vodou adalah bentuk sinkretisasi antara Voodoo Afrika Barat dan agama Katolik, yang sangat dipengaruhi oleh sejarah kolonial dan budaya suku-suku asli Haiti. Dalam Vodou, Orisha dikenal sebagai "Lwa" dan diidentifikasi dengan santo-santo Katolik tertentu.
Voodoo menghormati Orisha dan dewa-dewi sebagai entitas spiritual yang memiliki kekuatan dalam kehidupan manusia. Setiap Orisha memiliki ciri-ciri unik dan keberadaan mereka menjadi bagian integral dari praktik Voodoo.
Kultus Orisha merujuk pada praktik keagamaan yang terkait dengan kepercayaan pada para dewa atau entitas spiritual yang dikenal sebagai "Orisha" atau "Orisa". Kultus Orisha merupakan salah satu bentuk agama sinkretik yang berkembang di beberapa wilayah di Amerika Latin dan Karibia, terutama di negara-negara seperti Kuba, Brasil, Haiti, Trinidad, dan Tobago.
Orisha adalah entitas spiritual yang dianggap memiliki kekuatan dan kekuasaan tertentu dalam alam semesta. Setiap Orisha memiliki ciri-ciri dan atribut unik, serta memiliki hubungan dengan elemen alam, hewan, atau aspek kehidupan manusia. Misalnya, Yemaya adalah Orisha laut dan kesuburan, Oshun adalah Orisha sungai dan cinta, Ogun adalah Orisha perang dan logam, dan seterusnya.
Baca Juga: Pantai Emas, Bekas Koloni Inggris di Afrika Barat yang Kini Dikenal Sebagai Republik Ghana
Musik dan tarian memegang peran penting dalam upacara Voodoo. Ritme dan gerakan digunakan untuk mencapai tingkat kesadaran yang lebih tinggi dan menghubungkan praktisi dengan roh-roh.
Tari Voodoo Zombie: Salah satu citra yang sering terkait dengan Voodoo adalah "zombie." Namun, dalam Voodoo, konsep zombie lebih terkait dengan roh terperangkap atau orang yang yang mengalami hilang ingatan dan identitas, bukan mayat hidup yang digerakkan oleh sihir.
Upacara dan ritual Vodou melibatkan musik, tarian, dan tindakan magis, serta penghormatan kepada leluhur dan roh-roh alam.
Voodoo Hoodoo juga terpengaruh oleh budaya kulit hitam Amerika, musik blues, dan spiritualitas Amerika lainnya.
Dalam praktik Voodoo yang sah, boneka Voodoo tidak digunakan untuk menyakiti orang lain. Boneka Voodoo digunakan sebagai simbolisasi seseorang atau representasi entitas spiritual untuk memfasilitasi komunikasi dan permohonan.
Baca Juga: Tradisi Unik Bulan Ramadan di India, Berbuka dengan Garam Sebelum Makan yang Lainnya
Salah satu mitos yang umum adalah bahwa dengan menggunakan boneka Voodoo, seseorang dapat mengendalikan orang lain seperti boneka hidup. Ini hanyalah fiksi dan tidak memiliki dasar dalam kenyataan. Boneka Voodoo adalah benda mati dan tidak memiliki kekuatan supranatural untuk mengendalikan atau mempengaruhi orang lain.
Mitos lain adalah bahwa boneka Voodoo digunakan untuk menyakiti atau mengutuk orang lain. Sebenarnya, dalam praktik Voodoo yang sah, boneka Voodoo digunakan sebagai simbolisasi seseorang atau representasi entitas spiritual untuk memfasilitasi komunikasi dan permohonan.
Penting untuk tidak mempercayai mitos dan stereotipe negatif tentang agama dan budaya orang lain. Sebagai gantinya, kita harus mencari pemahaman yang lebih mendalam tentang agama dan budaya orang lain dan menghargai keragaman di dunia ini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Berbagai Sumber