Kategori Berita
Media Network
Selasa, 27 JUNI 2023 • 12:05 WIB

Mitos Ramalan Jayabaya asal Kediri yang Banyak Dipercaya: Jawa Kalungan Wesi dan Prahu Mlaku Ing Dhuwur

Prabu Jayabaya seorang Raja Kediri tahun 1135-1159.

INDOZONE.ID - Kediri dikenal sebagai salah satu kota tertua di Indonesia, menyimpan banyak sejarah tentang nusantara yang masih belum terungkap. Kediri juga dikenal sebagai kota wingit bagi para kepala negara yang ingin berkunjung.

Salah satu yang banyak dikenal dan di percaya sebagian masyarakat Indonesia yakni ramalan Jayabaya. Ramalan yang dianggap mulai terbukti, ini pun masih banyak di teliti oleh ahli sejarah.

Jayabaya merupakan raja kerajaan Panjalu yang berkuasa antara tahun 1135 sampai 1159 masehi. Ia memiliki gelar dengan nama Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri Warmeswara Madhusudana Awataranindita Suhtrisingha Parakrama Uttunggadewa.

Sebagai seorang Raja Kadiri yang dihormati, Jayabaya diakui memiliki kemampuan tajam dalam intuisinya yang membuat dirinya di kenal dengan ramalannya. Banyak isi surat dari Jayabaya yang kini mulai terbukti di era modern.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Konon Sudah Diprediksi Ramalan Jayabaya: Pulau Jawa akan Terbelah

Kreta tanpa jaran berkalung wesi dan Prahu mlaku ing dhuwur

Petilasan Prabu Sri Aji Joyoboyo di Kediri

Isi ramalan tersebut tertulis: Mbesuk yen wis ono kreta tanpa jaran, tanah jawa kalungan wesi, yang artinya: Kelak jika ada kereta tanpa kuda, tanah jawa berkalung besi.

Ramalan tersebut ditafsirkan tentang transportasi modern kereta api, dan berkalung besi artinya rel yang saling terhubung di seluruh Pulau Jawa.

Salah satu ramalannya yang dianggap terbukti yakni tentang pesawat, Joyoboyo sudah memprediksi akan ada transportasi modern dengan cara terbang.

Ramalan itu bertuliskan: Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang iku tandha yen tekane jaman jayabaya, yang artinya perahu yang berjalan di angkasa itu pertanda datangnya jaman jayabaya. Ditafsirkan sebagai pesawat sebagai transportasi di era modern.

216 Ramalan dan peninggalannya

Sendang Tirto Kamandanu, Petilasan Raja Jayabaya sebelum Moksa

Jayabaya membuat sekitar 216 ramalan, yang kini banyak di kenal di Indonesia karena perlahan terbukti. Meski masih menjadi mitos, namun bagi sebagian masyarakat di Pulau Jawa menganggap ramalan tersebut sesuai dengan keadaan saat ini.

Baca Juga: Maharaja Jayabaya, Raja Kediri dengan Ramalannya yang Jitu

Selain mewariskan ramalannya, Peninggalannya yang banyak di kunjungi oleh wisatawan yakni Petilasan Sri Aji Jayabaya yang terletak di Desa Menang Kabupaten Kediri Jawa Timur.

Setiap bulan Suro penanggalan Jawa, di petilasan ini akan digelar ritual bersih desa dan pencucian benda pusaka atau dikenal dengan istilan jamasan.

Mbah Suratin juru kunci petilasan Sri Aji Jayabaya mengatakan jika lokasi tersebut merupakan tempat untuk bermeditasi dari Raja Jayabaya.

Tempat Jayabaya melakukan meditasi

"Tempat ini dulu untuk bertapa Prabu Jayabaya," ungkap mbah Suratin.

Mbah Suratin juga menjelaskan jika ditempat tersebut terdapat Sendang Kamandanu yang digunakan untuk melukat atau bersuci. Hingga akhirnya Prabu Jayabaya melakukan Moksa atau menghadap Tuhan bersama raganya.*



Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Z Creators

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Mitos Ramalan Jayabaya asal Kediri yang Banyak Dipercaya: Jawa Kalungan Wesi dan Prahu Mlaku Ing Dhuwur

Link berhasil disalin!