INDOZONE.ID - Hujan gede banget turun di sore Jakarta, bikin jalanan padat makin kacau.
Di tengah riuh ibu kota, Laras, mahasiswa rantau di Matraman dapat kiriman misterius berupa amplop cokelat tua berisi surat tangan dan liontin bulan sabit.
Gak ada nama pengirim. Hanya cap pos dari tempat yang asing banget yaitu daerah Karangjati.
Surat itu bikin bulu kuduk berdiri. Isinya nyuruh Laras ke desa tersebut, katanya kakeknya, Mbah Surani, ada di sana dan nyimpen rahasia pesugihan keluarga.
Ibunya Laras gak pernah ngomong apa pun soal ini. Bahkan bilang keluarganya semua udah tiada.
Tapi malam itu, setelah megang liontin, Laras mulai denger bisikan. Suara yang bukan dari dunia ini, cuma satu kata, “Pulanglah, Larasati.”
Yuk simak kisah pesugihan hidup abadi dilansir dari YouTube @Tumbal Cerita selengkapnya!
Baca Juga: Kisah Mistis Rumah Bekas Pesugihan yang Ganggu Mahasiswa KKN
Pagi harinya, Laras cabut dari kos. Modal nekat dan liontin yang katanya “pelindung”. Waktu cari Karangjati di Google? Zonk.
Gak ada di Maps, berita, bahkan gak ada yang pernah ngomongin. Tapi dia nemu petunjuk di forum jadul yaitu naik kereta ke Stasiun Tua Wonosari, lalu cari tukang ojek yang mau lewat hutan.
Sesampainya di Wonosari, Laras langsung disambut sinyal gak enak. Petugas stasiun yang sepuh nanya: “Ngapain kamu ke Karangjati? Itu desa udah lama dikunci.”
Tapi akhirnya dia nunjuk tukang ojek bernama Ojak. Syaratnya? Jangan turun dari jalan setapak, jangan nyaut kalau dipanggil dari balik pohon, dan kalau denger suara gamelan malam-malam, kunci pintu. Laras nyatet semua itu dalam kepala.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube