Boneka arwah Robert yang kabarnya berhantu dan dipajang di Museum setempat. (Istimewa).
INDOZONE.ID - Boneka Robert Eugene Otto, atau yang sering disebut sebagai "Boneka Robert," adalah salah satu benda yang paling terkenal karena kisah horornya yang seram.
Boneka ini terkenal karena sering dianggap memiliki kekuatan gaib, dan banyak orang percaya bahwa boneka ini bisa bergerak sendiri.
Boneka Robert bermula di akhir abad ke-19, ketika seorang anak laki-laki bernama Robert Eugene Otto atau dipanggil Gene tinggal di Key West, Florida.
Sebagai hadiah, Robert kecil mendapatkan boneka buatan tangan dari seorang pembantu di rumahnya. Boneka itu kemudian diberi nama Robert, sama seperti namanya.
Boneka ini terbuat dari kain dengan wajah yang menyeramkan dan mata yang terlihat terlalu hidup untuk sebuah boneka.
Baca Juga: Misteri di Pegunungan Ural Rusia: Insiden Dyatlov Pass yang Tak Terpecahkan
Setelah menerima boneka tersebut, hal aneh mulai terjadi di rumah keluarga Otto. Gene mulai berbicara dengan boneka itu seperti sahabatnya sendiri.
Tak lama setelah itu, orang tua Gene mulai mendengar suara-suara aneh di rumah, seperti tawa atau suara orang berbicara, meskipun tidak ada orang lain di kamar Gene selain dirinya dan boneka tersebut.
Baca Juga: Jack The Ripper: Misteri Pembunuhan Berantai Paling Terkenal di Inggris
Mereka melaporkan bahwa boneka Robert sering terlihat bergerak dengan sendirinya di dalam rumah. Pada beberapa kesempatan, mereka juga mendengar suara-suara teriakan dan bicara yang berasal dari boneka.
Tidak hanya itu, tetangga sekitar juga mengaku pernah melihat boneka Robert duduk di jendela rumah keluarga Otto, seolah-olah sedang mengawasi orang-orang di sekitar rumah.
Boneka Robert disimpan di Museum Fort East Martello di Key West, Florida.
Setelah Robert Otto meninggal, boneka tersebut berpindah tangan beberapa kali. Setiap pemilik baru selalu melaporkan kejadian-kejadian aneh yang sama.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Medium.com