Ilustrasi PLTU Paiton. (Youtube/Myra Project)
INDOZONE.ID – Pada zaman dulu jauh sebelum PLTU Paigon dibangun, terdapat sebuah dusun Sumberglatik di Desa Bhinor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Dusun itu memiliki kisah mistis karena raib begitu saja karena dibangun PLTU tersebut.
Lahan dengan luas 364ha yang berada diantara gunung dan laut itu memiliki 2 sumber mata air, bahkan dengan merdunya kicauan burung Gelatik Jawa. Namun, semua itu kini tinggalah kenangan. Diketahui lokasi itu pernah menjadi tempat para pelancong melintasi ruas jalan raya pantai utara (Pantura) pada tahun 1985.
Dulu ada 9 warung makan disana dan dusun itu sangat tumbuh subur dengan adanya cabai, tomat, sayur untuk masakan disana. Ranting dan batang kayu juga digunakan sebagai tungku dapur yang mana diambil dari hutan.
Diketahui, ada sekitar 13 keluarga pegawai perhutani yang tinggal di dusun tersebut. Pembangunan PLTU Paiton dimulai pada tahun 1983 dan mulai beroperasi pada tahun 1993. Selang, setahun kemudian tepatnya pada 29 Maret 2024, pembangunan PLTU diresmikan oleh Soeharto.
Menurut Kesaksikan dari warga setempat bernama Suyono kalau di dekat PLTU Paiton itu ada pemakaman anggota PKI yang dibunuh. Bahkan, terdapat juga batu keramat yang mana jadi tempat istirahat Damar Wulan setelah membunuh Minak Jingga.
Usut punya usut nih ternyata ada alasan kenapa desa ini dinamakan binor karena Damar Wulan waktu itu istirahat hingga matahari bersinar terang itu akhirnya dinamakan Binor.
“Disana ada juga batu keramat itu dinamakan batu lawang, bahkan sempat tuh Damar Wulan istirahat disana setelah bunuh Minak Jingga,terus ia istirahat hingga matahari terang, makanya itu kenapa desa ini dinamakan Binor yang artinya terang,” ujar Suyono dilansir dari YouTube Cerita Desa Indonesia.
Maka, dari itu gak heran dong kalau pembangunan PLTU Paiton ini sempat alami gangguan karena pekerja kontruksi disana mengalami gangguan mistis seperti misalnya truk pengangkut tanah yang tiba – tiba bergerak sendiri, lampu padam, ada pekerja yang alami kecelakaan kerja dan gangguan makhluk astral lainnya.
“Saya ini tau persis waktu pembangunan PLTU Paiton itu dulunya sempat alami gangguan karena waktu itu saya ditugaskan untuk berjaga malam. Saya berjaga alat didekat pantai dan saya tidak pernah ditampakkkan sih sosoknya Damar Wulan, tapi kadang lampu itu sering tuh dibuat mainan sama dia dan dump truk yang jalan sendiri tiba-tiba,” ungkap penjaga tersebut.
Sebagai pelengkap cerita, Suyono menyebut kalau ada juga makam sesepuh disana yang tidak dapat dipindahkan. Padahal rencana sebenarnya akan dibangun fasilitas umum PLTU.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube Cerita Desa Indonesia.