INDOZONE.ID - Batu permata dan batu akik mengalami masa kejayaan di tahun 2015. Euforia batu ini membuat harganya sempat melambung tinggi. Berbagai batu akik dan permata tersebut konon mempunyai cerita dan mitos yang membuat tercengang.
Batu permata bila dilihat dari sifatnya yang keras, mengalami perubahan berjuta-juta tahun di kerak bumi. Batu permata umumnya 90% berasal dari campuran silium, yaitu pasir batu-batuan.
Sebenarnya batu-batu mulia ini tak ubahnya seperti barang tambang lainnya karena mempunyai unsur-unsur yang sama. Batu-batu ini mempesona manusia sehingga dinamakan batu mulia.
Padahal menurut penelitian ilmiah, batu ini mengandung zat arang/kooltof, thonaarde dan sebagainya. Kebanyakan berbentuk kristal dan di Pulau Jawa dikenal dengan selo aji.
Penikmat batu permata datang dari berbagai kalangan,bahkan mahkota raja-raja Jawa dan Bali sampai luar negeri berhias batu permata. Bagi raja-raja Jawa, batu kecubung wulung atau amethyst, mempunyai nilai histori dan mistis yang kuat membawa aura positif dan memberi kesan berwibawa.
St Edward Crown, mahkota kerajaan Inggris berhias intan, mutiara, zamrud dan batu mirah. Kepala keris dan simbol Kerajaan Bali dibuat dari emas dan bertabur ratusan butir batu mirah. Beberapa Kathedral di Eropa, jendela-jendela bagian atasnya pun dihiasi batu-batu mirah.
Baca Juga: Legenda Batu Permata Chintamani yang Kabulkan Semua Harapan
Tingkat kekerasan, berat jenis, kadar karat serta kilaunya ini menjadi penentu keaslian suatu batu mulia. Sebuah intan bisa membelah kaca karena kerasnya. Topaz,mirah atau ruby, safir berada di urutan bawah nilai kerasnya setelah intan.
Batu permata tak lepas dari klenik dan mitos. Dinukil dari buku Rahasia Batu Permata karangan Pouw Kioe An & Han Sam Kay, orang Persia kuno percaya bahwa batu akik dapat menjadi penangkal badai di laut.
Cleopatra ketika menghormat kepada Marcus Antonius dari Romawi, ia menghidangkan minuman yang dicampuri larutan butir-butir mutiara. Mutiara juga digunakan sebagai obat oleh bangsa Hindu, Malaysia, dan Cina.
Ketika Spanyol usai menjajah Meksiko dan Peru, mereka mengangkut berbagai macam benda dari India yang terbuat dari batu berwarna hijau yang ternyata batu giok. Batu ini oleh bangsa Spanyol sebagai penangkal penyakit buah pinggang.
Di Tiongkok, pada zaman purbakala bubuk batu giok digunakan untuk upacara-upacara keramat, menghiasi kerajaan-kerajaan Cina dan hingga kini banyak menghiasi klenteng. Para ahli kimia mengatakan batu giok dapat menjadi penawar untuk memanjangkan umur. Sekarang pun batu giok banyak digunakan sebagai terapi penyembuh berbagai penyakit.
Bangsa Persia percaya bahwa dunia ini ditunjang sebuah pilar yang dibuat dari batu safir, sehingga langit menjadi biru warnanya karena kena pantulan cahaya batu tersebut. Batu ini dianggap keramat oleh bangsa Yunani dan Romawi dan dipersembahkan kepada Dewa Apollo-Dewa Matahari mereka. Intan Syah Persia pernah menjadi penebus untuk menghindarkan peperangan antara Persia dan Rusia.
Napoleon Bonaparte pun percaya pada pengaruh batu zamrud. Batu itu diambil dari makam Charlemagne, dibawa ke medan perang dan dia bisa menguasai Austerlizt-Cekoslowakia kuno dan Wagram, sebuah desa dekat Wina.Lalu batu itu diberikan kepada Ratu Hortense, iparnya yang didudukkan menjadi raja di Belanda karena pada waktu itu Belanda ditaklukkan oleh Perancis.
Baca Juga: Cincin Batu Permata Awal Kristen Tampilkan Sosok Yesus, Ditemukan di Bangkai Kapal Karam
Sebutir batu topaz yang dihadiahkan oleh Raja Ethelred pada biara St. Albans di negeri Inggris bisa menolong orang yang mengalami kesukaran pada saat melahirkan. Dan seorang warga London pernah menghadiahi Gereja besar St.Paul di Inggris dengan sebutir topaz karena batu pemberian itu mempunyai khasiat menyembuhkan sakit mata.
Ratu Elizabeth I konon juga punya pengaruh gaib dapat menyembuhkan orang yang terkena kurap dengan hanya menyentuh penderita lewat jari-jari Sang Ratu yang memakai cincin topaz.
Di masa Raja Alfonso XII dari Spanyol, berturut-turut batu opal atau kalimaya membawa petaka bagi kerajaan. Awalnya cincin opal itu dihadiahkan kepada istrinya. Tak lama berselang sang istri wafat. Lalu diberikan pada iparnya yang tak lama kemudian juga meninggal dunia.
Lalu Sang Raja memakai sendiri cincin tersebut yang akhirnya beliau pun menyusul istrinya. Akhirnya cincin itu dipersembahkan pada patung Perawan Suci di Madrid. Di abad XVI Jerome Gardan dari Eropa memakai batu pirus sebagai pelindung, di mana ia tidak akan terluka bagi pasukan berkudanya yang maju ke medan perang.
Keberadaan batu akik dan permata memang telah melegenda dan dipercaya membawa kekuatan magis bagi pemakainya. Konon batu-batu tersebut banyak disukai makhluk astral dan menjadi khodam atau sarana menghubungkan dengan makhluk tak kasat mata tersebut.
Writer: Victor Median
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators