Interpretasi Lukisan Rejtan, "The Fall of Poland" dalam Rekonstruksi Sejarah Eropa

Ilustrasi lukisan Jan Matejko

INDOZONE.ID - Sepanjang sejarah, seniman terkenal sering menggunakan peristiwa besar dari negara mereka untuk mengingat masa lalu.

Karya-karya seni ini bukan hanya sekadar representasi artistik, tetapi juga menyimpan kenangan penting dan menjadi sumber pengetahuan tentang peradaban untuk generasi mendatang.

Salah satu peristiwa bersejarah Polandia yang diabadikan dalam lukisan adalah "Rejtan" atau "The Fall of Poland," yang diciptakan oleh Jan Matejko pada tahun 1866. Jan Alojzy Matejko, seorang pelukis Polandia yang terkenal, fokus pada tema sejarah, terutama yang berkaitan dengan tanah kelahirannya.

Matejko dianggap sebagai salah satu pelukis terbesar dalam sejarah Polandia dan memiliki peran vital dalam melestarikan serta menyebarkan sejarah bangsa yang pernah hilang dari peta dunia.

Sejak awal kariernya, ia tertarik untuk menggambarkan sejarah Polandia dengan tujuan menunjukkan kelemahan yang mengarah pada perpecahan negara.

Baca Juga: Misteri Elisa Bravo, Model Lukisan Naufragio del Joven Daniel yang Hilang Sampai Sekarang

Lukisan "Rejtan" menggambarkan peristiwa penting dalam sejarah Polandia, yaitu pembagian pertama Polandia pada tahun 1773.

Pada masa itu, Polandia sedang mengalami krisis dan berada dalam kondisi lemah akibat perang, sehingga ditekan oleh negara-negara tetangga untuk membagi wilayahnya demi meredakan ketegangan di Eropa.

Dalam konteks tersebut, Tadeusz Rejtan, seorang wakil dari Nowogródek, melawan keputusan parlemen Polandia yang diwakili oleh Poniński, menolak pembentukan konfederasi yang akan membagi negara.

Meskipun mengalami kekerasan dan penghinaan dari para pejabat parlemen, Rejtan tetap teguh pada pendiriannya dan meninggalkan sidang dengan kecewa, tetap setia pada perjuangannya.

Meskipun usaha Rejtan tidak berhasil menghentikan pembagian Polandia, aksinya memberikan dampak besar di negaranya.

Lukisan Matejko berhasil menangkap suasana tegang di parlemen saat Rejtan melawan, memperlihatkan para tokoh parlemen yang berdiri di atas Rejtan yang tampak putus asa. Karya ini kemudian menjadi simbol "Suara Penolakan Polandia."

Baca Juga: Mengulik Sejarah Peninggalan Frederic Chopin, Sang Pianis Legenda Asal Polandia