INDOZONE.ID - Maulid Nabi Muhammad SAW, yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal, merupakan momen berharga bagi umat Islam untuk memperingati dan mengenang hari kelahiran Rasulullah.
Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal di Tahun Gajah, sebuah tahun yang dikenal dengan serangan pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah ke Ka'bah.
Sejarah maulid nabi berawal dari kelahiran beliau menjadi awal mula perjalanan hidup yang penuh hikmah bagi seluruh umat manusia.
Baca Juga: Jejak Sejarah Masjid Tua Tosora, Saksi Penyebaran Islam dan Tempat Makam Cucu Nabi
Nabi Muhammad lahir dari seorang ibu bernama Aminah dan ayahnya, Abdullah, yang telah meninggal dunia saat beliau masih dalam kandungan.
Setelah lahir, nama Muhammad diberikan oleh kakeknya, Abdul Muthalib, yang kala itu merupakan pemegang kunci Ka'bah.
Dalam tradisi Arab, bayi yang baru lahir sering kali dibawa masuk ke Ka'bah sebagai bentuk penghormatan, dan Abdul Muthalib juga menyembelih seekor kambing sebagai tanda syukur atas kelahiran cucunya.
Baca Juga: Melihat Tongkat Nabi Musa yang Berada di Topkapi Palace Istanbul
Seperti kebiasaan di kalangan bangsawan Arab saat itu, bayi Muhammad disusui oleh wanita lain yang disebut ibu susu.
Nabi Muhammad memiliki dua ibu susu, yakni Suwaibah, budak perempuan dari pamannya Abu Lahab, yang langsung dibebaskan setelah menyampaikan kabar kelahiran Nabi.
Ibu susu keduanya adalah Halimah As Sadiyah, yang merawat dan membesarkan Muhammad kecil di kampung halamannya di Taif, di tengah Bani Sa’d.
Baca Juga: Temuan Tembikar Zaman Nabi Sulaiman Ungkap Hubungan Israel dan Kerajaan Saba, Seperti Apa?
Ilustrasi muslim di momen maulid nabi. (Freepik/reewungjunerr)
Dari berbagai riwayat, kedekatan orang-orang yang merawat Nabi Muhammad SAW selalu mendatangkan keberkahan dalam hidup mereka.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube @kakovie Bercerita