Saat suhu mulai meningkat, diputuskan tiga orang untuk mendaki gunung. Harapannya, mereka bertemu orang untuk meminta bantuan.
Orang-orang yang pergi ke puncak, adalah Canessa, Fernando "Nando" Parrado, dan Antonio “Tintin” Vizintin.
Meski begitu, setelah tiga hari mendaki, Vizintin turun lagi ke perkemahan. Dia tidak menyerah, tetapi mengalah supaya Canessa dan Parrado punya lebih banyak perbekalan makanan, yakni daging teman mereka yang telah meninggal.
Setelah 10 hari berjuang, dua orang ini pun bertemu dengan seorang pria berkuda. Melalui pria berkuda itu, informasi bahwa ada korban selamat dari kecelakaan pesawat pun sampai ke pihak terkait.
Namun, butuh waktu sehari bagi pria berkuda itu untuk memberitahu pihak terkait soal keberadaan korban selamat.
Sementara itu, tahu diri mereka akan selamat, Canessa meminta untuk menguburkan potongan daging jenazah teman-temannya yang selama ini dijadikan makanan.
Pada 22 Desember 1972, helikopter penyelamat pun datang ke lokasi para korban. Akan tetapi, karena cuaca buruk, helikopter hanya mampu membawa enam dari 14 korban selamat yang kini tersisa.
Keesokan harinya, delapan orang tersisa pun diselamatkan. Setelahnya, berakhirlah penderitaan luar biasa dari korban selamat kecelakaan pesawat di Pegunungan Andes.
Perlu diketahui, kejadian nahas dan perjuangan Canessa serta para korban selamat ini, bahkan dijadikan film berjudul Society of the Snow yang rilis pada 2023 silam.
Film ini disutradarai J. A. Bayona berdasarkan buku karya Pablo Vierci. Melalui film ini, kamu akan mengetahui secara visual, bagaimana perjuangan Canessa dan teman-temannya, hingga terpaksa menjadi kanibal demi bertahan hidup.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: TIME