Reza menutupi wajah Jamaluddin dengan bantal, sementara Jefri mengunci gerakan korban dengan menindih tubuhnya, dan Zuraida menahan kakinya.
Dilansir dari akun X @zoelfick, anak mereka sempat curiga dan terbangun akibat suara gaduh, tetapi Zuraida segera menenangkan dan menyuruh anak tersebut kembali tidur.
Bahkan hari-hari sebelum kematian ayahnya juga sering terlihat gerak-gerik aneh dalam rumahnya itu.
Setelah memastikan Jamaluddin tewas, mereka mengganti pakaian korban dengan pakaian olahraga hijau.
Baca Juga: Kisah Tragis Mahasiswa UI Dibunuh Senior, Jasadnya Dibungkus Kantong Plastik Hitam
Jefri kemudian membawa jasad Jamaluddin ke kursi penumpang di belakang kemudi mobil. Ia membawa mobil tersebut ke area perkebunan, sementara Reza mengikuti dari belakang menggunakan sepeda motor.
Setelah menemukan lokasi yang cocok, Jefri melepaskan mobil tanpa pengemudi, mengatur persneling ke posisi "D" agar mobil meluncur dan menabrak pohon sawit, sehingga seolah-olah kecelakaan terjadi secara alami.
Usai melancarkan aksi tersebut, Jefri dan Reza pergi dengan motor meninggalkan lokasi.
Di persidangan Zuraida mengaku melakukan pembunuhan tersebut karena sakit hati atas perilaku suaminya, yang menurutnya sering selingkuh dan bersikap kasar, bahkan pernah melecehkan anak mereka yang masih kecil.
Namun, pembunuhan ini dianggap sebagai tindakan terencana dan terstruktur. Pada 2021, Zuraida, Jefri, dan Reza dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Medan.
Baca Juga: Kisah Tragis Siswi SD Usia 9 Tahun Meninggal Akibat Tertular HIV Saat Merawat Ibunya
Vonis mati bagi ketiganya disambut lega oleh keluarga dan anak-anak Jamaluddin dari istri pertamanya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: X.com