Akan tetapi, hanya Ayahnya Crystal saja yang meragukan tuntutan putrinya karena Ia tidak melihat adanya tanda-tanda kekerasan maupun pelecehan yang menimpa Crystal.
Hal serupa juga kembali Crystal lakukan di tahun 2006. Namun kali ini, kasusnya sampai menghebohkan masyarakat AS, khususnya di Durham, North Carolina.
Kejadiannya sendiri terjadi di tanggal 13 Maret 2006, dimana tim Lakrose dari Duke University, Durham, North Carolina hendak mengadakan pesta di rumah yang sudah disewa oleh 3 kapten tim Lakrose tersebut.
Mereka bernama David Evans, Collin Finnerty dan Reade Seligmann.
Untuk meramaikan pesta, ketiga pemuda itu sengaja menyewa beberapa penari eksotis, dimana salah satu diantaranya adalah Crystal.
Tergiur dengan bayaran yang akan Ia dapatkan, Crystal menerima tawaran menghibur para mahasiswa di tempat yang dijanjikan.
Pesta pun dimulai, dimana para tamu dan penari yang datang, menikmati pesta dengan menenggak minuman keras dan narkoba. Nah, dari sinilah masalahnya dimulai.
Baca Juga: Kasus Cynthia Anderson: Misteri Hilangnya Sekretaris di Toledo yang Belum Terpecahkan
Akibat kombinasi dari mabuk dan sakau, sikap Crystal tiba-tiba menjadi agresif. Ia sampai terlibat cekcok dengan 3 kapten tim Lakrose yang menyewanya, sampai akhirnya Crystal pun pergi dengan kondisi kepala dan hati yang panas.
Entah apa yang ada di dalam pikirannya Crystal, saat dirinya masih dalam kondisi setengah sadar, Ia malah menelepon nomor darurat 911 dan melaporkan para mahasiswa yang beradu argumen dengannya ke polisi.
Tak hanya itu, Crystal menyebut kalau dirinya menerima perlakuan rasisme dan pemerkosaan oleh para mahasiswa.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wikipedia, Murderpedia.org, Slate