Ia biasanya memilih korban yang terlihat lemah atau tidak berdaya. Alves akan mendekati korbannya dengan ramah dan menawarkan bantuan.
Ia mungkin akan berpura-pura menjadi orang yang membutuhkan pertolongan, atau ia mungkin akan berpura-pura menjadi orang yang menawarkan bantuan.
Ilustrasi pembunuh berantai. (Freepik)
Setelah korbannya lengah, Alves akan menusuk mereka dengan pisau atau memukul mereka dengan batu. Ia akan membunuh korbannya dengan cepat dan efisien.
Alves akan melemparkan korbannya dari atas Aqueduto das Águas Livres. Ketinggian saluran air tersebut, yaitu sekitar 60 meter, akan memastikan bahwa korbannya tewas seketika.
Ia membuat kematian itu terlihat sebagai bunuh diri, sebuah tipu daya yang awalnya berhasil. Alves membunuh setidaknya 70 orang, tetapi jumlah korbannya yang sebenarnya mungkin lebih banyak.
Polisi kesulitan untuk menghitung jumlah korban Alves, karena banyak korbannya yang tidak teridentifikasi.
Tindak kejahatan Alves berakhir ketika polisi akhirnya menutup Aqueduto das Águas Livres untuk lalu lintas orang sehingga Alves mengalihkan sasaran ke rumah-rumah orang kaya untuk merampok harta bendanya.
Ketika merampok sebuah rumah dari seorang dokter yang sedang pergi ke luar kota, Alves membunuh istri dan anak dari dokter tersebut sehingga membuat kepanikan di Lisboa dan menjadi pemberitaan besar di media sehingga membuat dia menjadi sasaran target dari polisi Portugal hingga akhirnya tertangkap.
Baca Juga: Kisah Legenda Teru Teru Bozu, Boneka Putih Penangkal Hujan dari Jepang
Saat di persidangan Pembunuhan di Aqueduct tidak terbukti, tetapi hakim menghukum Alves dan gengnya atas kejahatan lain, khususnya, pembunuhan empat anggota keluarga seorang dokter dengan hukuman mati.
Kepalanya diteliti ilmuwan. (Istimewa)
Alves dihukum mati dengan cara digantung, setelah digantung dan mati, para peneliti dan ilmuwan dari sekolah medis dan bedah Lisboa meminta ijin kepada pemerintah agar bisa meneliti kepala dari Alves.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Curiousatlas.com