Rader terlibat dalam tindakan penyiksaan yang sangat kejam terhadap korban-korbannya, dan sering kali mencari cara untuk mempertahankan kekuasaan dan dominasinya atas mereka.
Sosok Dennis Rader, pembunuh Berantai. (Youtube/Lifetime)
Pada Januari 1974, Rader melakukan pembunuhan pertamanya terhadap keluarga Otero. Joseph Otero, 38 tahun, dan 34 tahun, Julie Otero, bersama dua anak mereka yang masih remaja, Joseph Jr. dan Josephine, menjadi korban penyiksaan dan pembunuhan yang brutal.
Pada April 1977, Rader membunuh Kathryn Bright, seorang mahasiswa berusia 21 tahun, dengan cara yang sangat kejam di kediamannya. Selama serangan ini, Rader juga terluka, tetapi berhasil melarikan diri.
Pada Maret 1977, Rader membunuh Shirley Vian, seorang ibu tunggal berusia 24 tahun, di rumahnya. Pada Desember 1977, Rader membunuh Nancy Fox, seorang wanita berusia 25 tahun, di apartemennya. Ia menyiksa dan memerkosanya sebelum membunuhnya.
Baca Juga: Kisah Rainbow Maniac, Pembunuh Berantai Pengincar Pria Gay di Brazil yang Tak Terpecahkan
Pada Mei 1985, Rader membunuh Marine Hedge, seorang wanita berusia 53 tahun. Pada September 1985, Rader membunuh Vicki Wegerle, seorang wanita berusia 28 tahun. Pembunuhan terakhir yang diketahui dilakukan oleh Rader adalah pada Januari 1991, ketika ia membunuh Dolores Davis, seorang wanita berusia 62 tahun.
Sebagai "BTK Killer," Rader juga mengirimkan surat dan pesan ancaman kepada media dan pihak berwenang, yang di dalamnya terdapat rincian kejam dari tindakannya.
Ia mengirim surat-surat ini dengan harapan dapat membangkitkan ketakutan lebih lanjut di masyarakat dan menegaskan kontrolnya atas kehidupan korban.
Selama beberapa tahun, Rader juga aktif dalam mengirim surat dan pesan ancaman kepada media dan pihak berwenang. Dalam surat-surat ini, ia memberikan rincian kejam tentang tindakan kejahatannya, menciptakan bayangan ketakutan di masyarakat, dan secara eksplisit menyatakan kontrolnya atas kehidupan korban-korbannya.
Sosok Dennis Rader, pembunuh Berantai. (Youtube/Inside Edition)
Selama serangkaian kejahatan ini, Rader seringkali meretas rumah korban, menyandera mereka, menyiksa, dan mengambil foto-foto sadis sebagai "trofi" dari aksinya. Setelah melakukan kejahatan, ia juga sering mengirimkan surat-surat dan pesan ancaman kepada media dan pihak berwenang untuk memperbesar dampak psikologis dan menegaskan kontrolnya atas situasi.
Motivasi psikologis Rader dipahami sebagai kombinasi dari kebutuhan untuk merasa superior, mendominasi orang lain, dan memuaskan keinginan seksualnya yang tidak terpuaskan secara normal. Kepuasan yang ia peroleh dari tindakan sadis ini memberikannya kepuasan pribadi dan kepuasan psikologis, meskipun tindakan tersebut merugikan dan merusak banyak nyawa manusia.
Baca Juga: Sosok Ed Gein, Pembunuh Paling Sinting di AS yang Bikin Kerajinan dari Tulang dan Kulit Manusia
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Britannica