INDOZONE.ID - Pergerakan nasional Indonesia merupakan periode penting dalam sejarah, di mana rakyat Indonesia bersatu untuk melawan penjajahan dan meraih kemerdekaan.
Sejak awal abad ke-20, pergerakan ini melibatkan berbagai lapisan masyarakat dan menyentuh berbagai bidang, mulai dari sosial, budaya, ekonomi, hingga politik. Meskipun demikian, perjuangan politik menjadi fokus utama, mengingat kekuasaan kolonial sangat berakar pada sistem politik yang mereka bangun.
Perjuangan mencapai kemerdekaan Indonesia diawali dengan kesadaran nasional yang pertama kali dicetuskan oleh R. A. Kartini. Gagasannya tentang national bewustzjin (kesadaran berbangsa) menjadikan masa itu disebut sebagai “Awal Kesadaran Nasional".
Namun, gerakan yang lebih terorganisasi dimulai dengan berdirinya Budi Utomo pada tahun 1908, yang dikenal sebagai “Awal Pergerakan Nasional”. Budi Utomo kemudian diikuti oleh berbagai organisasi lain yang bersifat nasional, hingga akhirnya perjuangan panjang ini mencapai puncaknya pada Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Faktor internal lebih signifikan karena perjuangan melawan penjajah sudah lama tumbuh di kalangan rakyat Indonesia, meliputi:
1. Perlawanan muncul akibat tekanan dan penderitaan yang berkepanjangan.
2. Rasa senasib sepenanggungan di bawah penjajahan memunculkan semangat persatuan.
3. Kesadaran akan harga diri dan keinginan untuk menentukan nasib sendiri semakin memperkuat dorongan rakyat untuk bangkit secara nasional. Namun, perjuangan di tingkat lokal yang terpecah-pecah sebelumnya cenderung gagal karena kurangnya persatuan.
Faktor eksternal, seperti perkembangan pemikiran global dan peristiwa internasional, hanya mempercepat proses, meliputi:
1. Revolusi Prancis dan Perang Kemerdekaan Amerika menginspirasi munculnya paham liberalisme dan hak asasi manusia.
2. Pendidikan ala Barat yang diterapkan melalui Politik Etis juga membuka wawasan para pelajar Indonesia.
3. Kemenangan Jepang atas Rusia (1905) menumbuhkan rasa percaya diri bangsa Asia-Afrika untuk melawan penjajahan.
5. Gerakan Pan-Islamisme dan Nasionalisme di India, Tiongkok, serta Filipina turut mempercepat kebangkitan pergerakan nasional.
Perjuangan ini menjadi pelajaran berharga bahwa kemerdekaan yang diraih dengan pengorbanan darah menciptakan jiwa nasionalisme yang lebih kuat, didorong oleh kecintaan yang mendalam terhadap Tanah Air.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia