Kamis, 20 JANUARI 2022 • 19:35 WIB

Rahasia Makam Kuno di China Terungkap, Pelayan Dikubur Hidup-hidup Demi Temani Majikan

Author

Pelayan dari prajurit dikubur hidup-hidup bersama majikannya dari klan bangsawan. (Foto/Anyang Institute of Cultural Relics and Archaeology)

Makam Tiongkok kuno menyimpan sisa-sisa prajurit yang mungkin dikubur hidup-hidup.

Makam berusia 3.000 tahun dari klan bangsawan nan kaya raya ternyata mengorbankan pelayannya yang setia untuk menemaninya di alam baka.

Saat peneliti melakukan penggalian di ibu kota kuno China, ditemukan tidak hanya pelayan, kuda perang juga dikubur hidup-hidup pada pemakaman mereka.

Seperti yang dilaporkan Livecience, sebuah kompleks berisi 24 makam telah ditemukan di sebuah situs arkeologi di dalam kota Anyang di provinsi Henan, kurang dari 2 mil (2,4 km) dari situs arkeologi Warisan Dunia UNESCO Yinxu di pusat kota.

Penggalian makam kuno di situs purbakala di China. (Foto/Anyang Institute of Cultural Relics and Archaeology)

 

Reruntuhan di sana berasal dari kota kuno Yin, ibu kota dinasti Shang, yang memerintah antara sekitar 1600 SM sampai 1046 SM, dinasti paling awal yang pernah tercatat di China.

Kompleks makam yang baru ditemukan mencakup beberapa lubang yang menampung kereta perang, sisa-sisa kuda yang menarik mereka dan sisa-sisa prajurit.

Menurut sebuah pernyataan dari kantor berita pemerintah Xinhua, beberapa prajurit mengenakan topi yang dihiasi dengan untaian kerang ketika mereka mati, sementara dahi beberapa kuda dihiasi dengan lapisan emas dan alas perunggu.

Kompleks penggalian makam kuno di situs purbakala di China. (Foto/Anyang Institute of Cultural Relics and Archaeology)

 

"Ini sangat langka di antara penemuan kuno Anyang, yang mencerminkan status dan kekuasan luar biasa dari pemilik kereta," kata Kong Deming, direktur Institut peninggalan budaya dan arkeologi kota itu sepreti yang dikutip Indozone, Kamis (20/1/2022).

Sebagai sebuah studi di Penn State University mencatat, praktik ritual korbankan para pelayan, atau secara 'sukarela' untuk dikubur hidup-hidup di pemakaman majikan mereka melambangkan berstatus tinggi dalam tataran masyarakat. Itu merupakan praktik biasa di Dinasti Shang, China.

Klan kuno

Para arkeolog dari Anyang telah menggali situs tersebut selama sekitar dua tahun.

Sejauh ini, mereka telah menemukan 18 fondasi bangunan kuno, serta 24 makam dan lubang pemakaman untuk enam kereta yang juga berisi sisa-sisa manusia dan kuda yang dikorbankan.

Para arkeolog berpikir situs kuno itu adalah pusat kehidupan utama bagi sebuah klan yang disebut "Ce".

Orang Ce tampaknya telah dimakamkan di sana juga, ini dibuktikan bejana perunggu yang dibuat halus dengan tulisan "Ce" (?) yang ditemukan di beberapa makam tersebut.

Kong mengatakan ada catatan tentang klan "Ce" dalam prasasti tulang orakel yang ditemukan di Yingxu, yang ditulis pada cangkang kura-kura dan tulang binatang dan terdiri dari tulisan-tulisan China paling awal yang diketahui.

"Lambang klan 'Ce' muncul di banyak perunggu yang ditemukan di situs, jadi kami yakin klan itu menghuni di daerah ini," katanya.

Selain perunggu, para arkeolog juga menemukan peninggalan lain di makam termasuk benda-benda yang terbuat dari batu giok, batu, tulang, dan cangkang.

Banyak yang dihias dengan mewah, yang menunjukkan bahwa klan itu kaya raya.

Meskipun perampok makam mungkin telah menjarah salah satu makam terbesar, makam lainnya berisi peninggalan yang beragam dan relatif terpelihara dengan baik.

Para arkeolog sekarang berharap untuk mempelajari lebih lanjut tentang status sosial klan, pembagian kerja mereka dan hubungan mereka dengan keluarga kerajaan Shang.

Dinasti Shang

Kong menjelaskan para arkeolog telah menemukan fondasi beberapa bangunan, termasuk tangga dan dinding dekoratif, yang dapat memberikan petunjuk bagaimana rumah dinasti Shang dibangun.

Penanggalan awal menunjukkan temuan baru di Anyang berasal dari tahap akhir dinasti Shang, yang juga dikenal sebagai dinasti Yin setelah itu jadi ibu kota kuno.

Xinhua juga melaporkan dalam temuan terpisah, beberapa makam kuno, rumah, tempat pembakaran, dan sumur yang berasal dari periode yang sama, serta lebih dari 170 artefak yang terbuat dari perunggu, tembikar, batu giok, dan tulang, ditemukan di situs arkeologi berbeda di Anyang tahun lalu.

Sementara itu menurut National Geographic, Dinasti Shang memerintah bagian tengah dan bawah lembah Sungai Kuning di China - wilayah yang secara luas dianggap sebagai tempat kelahiran peradaban China - sampai 1046 SM, ketika digulingkan oleh dinasti Zhao.

Meskipun sejarah tradisional Tiongkok menyebutkan beberapa dinasti sebelumnya, dinasti Shang adalah yang pertama didukung oleh bukti arkeologis.

Artikel Menarik Lainnya:

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: