Ereveld pemakaman bernuansa Eropa
INDOZONE.ID - Ereveld, yang berasal dari bahasa Belanda, memiliki arti "pemakaman kehormatan" atau "lapangan kehormatan."
Ereveld dibangun untuk memakamkan korban Perang Dunia II, khususnya mereka yang berasal dari bekas jajahan Hindia Belanda.
Di Indonesia, pemakaman ini diperuntukkan bagi militer Belanda, warga sipil Belanda, serta pribumi Indonesia yang terlibat dalam perjuangan di bawah komando Belanda (KNIL).
Pemakaman Ereveld dikelola oleh Oorlogsgravenstichting (OGS), sebuah yayasan yang bertanggung jawab atas pengelolaan situs-situs pemakaman perang Belanda.
Terdapat tujuh Ereveld di Indonesia yang tersebar di berbagai wilayah, di antaranya:
Baca Juga: Misteri Pemakaman St. Louis: Tempat Paling Menyeramkan di New Orleans Amerika
Menurut Vincent, juru kunci Ereveld Candi di Semarang, mereka bekerja di bawah OGS dengan tugas penting untuk merawat dan menjaga makam-makam tersebut.
Tugas mereka meliputi pemeliharaan taman, pengaturan upacara, serta memastikan situs tetap aman dan terhormat.
Selain itu, juru kunci juga bertugas memberikan informasi sejarah kepada pengunjung, mengenai para korban yang dimakamkan di Ereveld.
Mereka juga mengelola kegiatan yang berkaitan dengan kenangan sejarah tersebut. Salah satu kegiatan yang rutin dilakukan di Ereveld adalah upacara pengibaran bendera Belanda.
Upacara ini biasanya diadakan pada hari-hari penting yang berkaitan dengan sejarah perjuangan Belanda dan para korban perang, seperti Hari Peringatan Perang (Memorial Day) yang diperingati pada 4 Mei di Belanda, atau Hari Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan pada 25 November, untuk mengenang Mirabal bersaudara.
Upacara semacam ini juga diselenggarakan di Ereveld di Indonesia, sebagai bentuk penghormatan kepada para korban perang yang dimakamkan di sana.
Baca Juga: Jhator: Ritual Pemakaman Ekstrim di Tibet yang Tumbalkan Jasad Manusia pada Burung Pemangsa
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wawancara Langsung