Ilustrasi pernikahan anak di India. (Nationalgeographic)
Isu pernikahan usia anak di India memang menjadi masalah yang cukup sering dihadapi masyarakat. Hal ini lantaran sering kita lihat di beberapa film India yang mengisahkan bagaimana gadis muda menjadi istri dari pria paruh baya.
Rupanya, pernikahan anak ini sudah diatur oleh pemerintah setempat dalam aturan pernikahan di tanah Vrindavan tersebut. Pernikahan usia anak adalah tindakan ilegal yang diatur dalam undang-undang negara tersebut.
Baca Juga: Prilly Latuconsina Digandeng Iman Usman di Resepsi Maudy Ayunda, Netizen: Segera Menyusul
Dikutip dari Goverment of India, secara teknis pernikahan di usia anak adalah tindakan ilegal di India. Hal ini diatur dalam undang-undang yang disahkan pada tahun 1929 dan diperbarui lagi pada tahun 2006.
Undang-undang tersebut mengatakan bahwa perempuan di bawah 18 tahun maupun laik-laki di bawah 21 tahun tidak dapat menikah secara sah. Jika hal ini terjadi maka orang tua atau pasangan yang lebih tua dapat dihukum hingga dua tahun penjara.
Meskipun undang-undang telah melarang pernikahan usia anak, namun praktik pernikahan di usia anak ini tetap banyak dilangsungkan. Alasan orang tua tetap menentang hal ini lantaran adanya desakan faktor ekonomi.
Kebanyakan gadis-gadis yang menjadi korban pernikahan anak lantaran orang tua mereka bekerja sebagai buruh harian dimana tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan. Mereka hidup dari hari ke hari. Jadi lebih baik menikahkan gadis-gadis mereka sebelum kekuatan luar campur tangan.
Selain itu juga, mereka memikirkan hidup para anak gadis mereka dimana ancaman akan meninggal karena kelaparan sangatlah tinggi. Para orang tua berpikir jika anak gadis mereka mampu memiliki hidup yang panjang tanpa harus menjadi korban akibat kemiskinan.
Meskipun menuruti apa kata orang tuanya, nyatanya anak perempuan di India memiliki perasaan tertekan akan tuntutan tersebut. Akan tetapi mereka seakan tak berdaya menghadapi kenyataan yang ada.
Ini menunjukkan betapa tidak berdaya dan putus asanya para pengantin anak ini. Mereka bahwa tidak berani membayangan menjadi seorang wanita yang memiliki karir.
Tidak jarang, para gadis muda ini ditinggal oleh suaminya setelah menikah. Tidak ada pekerjaan layak di desa-desa kecil, sehingga para pemuda mencari peruntungan di tempat lain.
Istri mereka tinggal dengan mertua dan pengantin baru itu hanya berhubungan melalui telepon.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: