Malaysia Airlines MH370 hilang misterius. (Foto/REUTERS)
Hari ini tepat delapan tahun yang lalu merupakan hari kelam bagi Malaysia Airlines. Satu pesawatnya MH370 dinyatakan hilang pada 8 Maret 2014.
Sampai sekarang penyebab hilangnya MH370 masih belum diketahui yagn seyogyanya terbang dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur ke Bandar Udara Internasional Ibu Kota Beijing.
Meski banyak serpihan pesawat ditemukan di beberapa pantai di penjuru dunia, namun lokasi persis di mana bangkai pesawat MH370 masih belum diketahui.
Hilangnya pesawat Malaysia Airlines bersama penumpang dan awak kabin berjumlah 239 orang merupakan peristiwa paling misterius yang dialami dunia penerbangan modern.
Pesawat Boeing 777-200ER ini terakhir kali melakukan kontak dengan pengawas lalu lintas udara kurang dari satu jam setelah lepas landas.
Dioperasikan oleh Malaysia Airlines (MAS), pesawat ini mengangkut 12 awak kabin dan 227 penumpang dari 15 negara, kebanyakan di antaranya adalah warga negara Tiongkok.
Di samping itu upaya pencarian dan penyelamatan MH370 kabarnya merupakan yang terbesar sepanjang sejarah meliputi Teluk Thailand dan Laut Tiongkok Selatan. Wilayah pencariannya diperluas hingga Selat Malaka dan Laut Andaman.
Pesawat Boeing 777-200ER ini terakhir kali melakukan kontak dengan pengawas lalu lintas udara kurang dari satu jam setelah lepas landas.
Tanggal 15 Maret, setelah muncul laporan media bahwa penyidik AS percaya bahwa pesawat ini berbelok ke barat melintasi Semenanjung Malaya setelah pengawas lalu lintas udara kehilangan kontak dan sebuah satelit masih menerima "ping" dari pesawat selama beberapa jam, pencarian diperluas hingga Samudra Hindia. Per 18 Maret, ada 26 negara yang terlibat dalam pencarian pesawat ini.
Pada tanggal 20 Maret, serangkaian foto satelit yang memperlihatkan kemungkinan adanya serpihan pesawat di Samudra Hindia selatan di sebelah barat daya Australia, tepatnya di ujung paling tenggara lokasi selatan, membuat aktivitas pencarian difokuskan di wilayah tersebut.
Serpihan lain di sekitarnya terlihat oleh pesawat militer Australia dan Tiongkok pada 24 Maret. Meski keberadaannya masih tidak diketahui, per 24 Maret, pejabat Malaysia Airlines dan pemerintah Malaysia percaya bahwa pesawat ini jatuh di Samudra Hindia Selatan tanpa korban selamat berdasarkan analisis oleh penyelidik penerbangan Britania Raya dan perusahaan satelit Inmarsat.
Diketahui pilot MH370 dipiloti kapten penerbangan yang cukup berpengalaman yakni Zahrie Ahmad Shah berusia 53 tahun asal Penang.
Ia bergabung dengan MAS pada tahun 1981 dan memiliki pengalaman terbang selama 18.365 jam. Zaharie juga merupakan penguji yang berhak melakukan tes simulator bagi para pilot.
Sementara itu Co-pilotnya bernama Fariq Abdul Hamid berusia 27 tahun. Ia sudah bekerja di MAS sejak 2007 dan memiliki pengalaman terbang selama 2.763 jam.
Kalimat terakhir yang disampaikan Pilot Zaharie sebelum dinyatakan hilang "All right, good night".
Pada 29 Mei 2018 setelah empat tahun, pencarian MH370 secara resmi dihentikan tanpa memperoleh hasil yang pasti terhadap keberadaan bangkai pesawat dan jasad penumpang yang dinyatakan hilang.
Bahkan Bagian badan pesawat yang lebih besar pun masih belum ditemukan hingga kini.
8 Maret 2014: Penerbangan Malaysia Airlines MH370 bertolak ke Beijing. Pesawat kehilangan kontak kurang dari satu jam setelah lepas landas, tanpa mengirimkan sinyal darurat bahaya atau pesan apa pun. Upaya pencarian awal berfokus di Laut Cina Selatan
15 Maret 2015: Setelah bukti muncul bahwa pesawat itu ternyata dibelokkan ke selatan, fokus beralih ke Samudra Hindia
Juli 2015: Serpihan-serpihan pesawat berukuran besar terdampar di pantai Reunion, sebuah pulau milik Prancis di Samudera Hindia di timur Madagaskar
Januari 2017: Pemerintah Australia, Malaysia, dan Cina mengumumkan bahwa mereka menghentikan upaya pencarian resmi setelah gagal menemukan apa pun di wilayah yang dianggap sebagai tempat terakhir pesawat itu
Januari 2018: Di tengah tekanan dari para keluarga penumpang, Malaysia menandatangani kesepakatan dengan sebuah perusahaan swasta untuk melanjutkan pencarian
Mei 2018: Pencarian terakhir selesai, dan Malaysia mengatakan tidak berencana untuk melakukannya lagi
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: