Ilustrasi pedas akibat cabai (Pixabay)
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa lidah manusia hanya mampu mengenali empat rasa yaitu manis, asam, asin dan pahit. Namun ketika mengonsumsi makanan berbahan cabai atau lada, maka kita akan menyebutnya rasa pedas.
Faktanya, pedas bukanlah rasa, melainkan hanya sensasi dari lidah yang sedang merasa kesakitan.
Setiap lidah manusia memiliki sensor rasa yang dapat mengenali rasa tertentu. Misalnya reseptor rasa manis berada di ujung lidah, asin di samping, asam di tepi dan pahit di pangkal. Tidak sama sekali bagian lidah yang dapat mengenali rasa pedas atau memiliki reseptor rasa pedas.
Dilansir berbagai sumber, pedas sebenarnya hanyalah sebuah sensasi di lidah yang ditimbulkan oleh senyawa capsaicin yang terkandung dalam bahan makanan seperti cabai.
Nah, senyawa capsaicin itu sendiri saling berhubungan dengan bagian-bagian papila manapun di lidah, namun tidak ada bagian spesifik yang lebih peka. Itu mengapa peneliti tidak mengkategorikan pedas sebagai rasa, karena tidak memenuhi syarat untuk menjadi rasa.
Saat senyawa capsaicin itu menyentuh papila lidah, maka saraf akan mengirim sinyal ke otak berupa sinyal rasa sakit. Lidah kita yang semulanya biasa saja, berubah seperti panas, terbakar dan kesakitan.
Setiap lidah manusia mampu mengenali rasa pedas, namun rasa pedas itu sendiri tidak memiliki reseptor dan respon fisiologi tertentu pada tubuh. Inilah alasan mengapa pedas tidak termasuk rasa, justru hanya sensasi lidah yang sedang kesakitan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: