Ilustrasi Jurnalis masa dulu. (Wikimedia)
Sejarah dunia jurnalistik di Indonesia dimulai sejak 13 Desember 1937 di mana Kantor Berita Antara didirikan untuk pertama kalinya. Dahulu Buletin Antara memiliki kantor di Jalan Raden Saleh Kecil No. 2, Jakarta. Kini, kantor berita Antara genap berusia 87 tahun.
Berlandaskan semangat kemerdekaan nasional, Antara didirikan oleh para pemuda pejuang yakni A.M. Sipahoetar, Mr. Soemanang, Adam Malik dan Pandoe Kartawigoena.
Dongkrak awal berdirinya Kantor Berita Antara ialah keresahan A.M. Sipahoetar dan Mr. Soemanang yang merasa tidak puas dengan pemberitaan tentang peristiwa-peristiwa di Hindia Belanda terutama mengenai kehidupan sosial politik masyarakat Indonesia, yang disiarkan Aneta (Algemeen Nieuws- en Telegraaf- Agentschap).
Baca Juga: Tidak Banyak yang Tahu, Inilah Penemuan Berharga dari India untuk Dunia
Kantor berita yang didirkan Belanda itu menyebarkan hasil liputannya bukan saja di kawan Hindia Belanda, melainkan juga di Eropa. Kalangan pergerakkan kebangsaan Indonesia, menganggap berita di Aneta berat sebelah.
Aneta bahkan sering sama sekali tidak memberitakan peristiwa-peristiwa politik yang terjadi di kalangan masyarakat Indonesia.
Hingga pada masa penjajahan Jepang, Antara pun mendapatkan tempat yang cukup layak di lokasi bekas kantor Aneta dan satu gedung dengan kantor berita Jepang, Domei. Gedung ini terletak di Jalan Pos Utara No.53, yang kini dikenal dengan nama Jalan Antara.
Seiring berkembangnya waktu, Kantor Berita Antara pun mengalami perkembangan dengan banyaknya pemuda dan tokoh-tokoh penting lainnya mengambil peran di dalam pemberitaan.
Redaktur pertamanya adalah Abdul Hakim dan dibantu oleh Sanoesi Pane, Mr. Soemanang, Mr. Alwi, Sjaroezah, Sg. Djojopoespito. Pada tahun 1941, jabatan Direktur oleh Mr. Sumanang diserahkan kepada Sugondo Djojopuspito.
Pada tahun 1962, Antara resmi menjadi Lembaga Kantor Berita Nasional yang berada langsung di bawah Presiden Republik Indonesia. Lembaga Kantor Berita Nasional Antara atau disingkat LKBN Antara merupakan kantor berita terbesar di Indonesia, yang sifatnya semi pemerintah.
Hal ini berubah drastis jika dibandingkan dengan ketika pertama kali didirikan oleh para wartawan nasionalis pada masa penjajahan Belanda sebelum Perang Dunia II yang sepenuhnya merupakan usaha milik swasta.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: