Peristiwa gempa Lombok tahun 2018. (Photo/Wikipedia)
Indonesia salah satu negara paling rawan bencana alam. Berbagai bencana besar pernah melanda negeri ini. Beberapa diantaranya tercatat sebagai bencana alam yang cukup mengerikan di dunia.
Secara geografis Indonesia terletak di atas lempeng tektonik yang berpotensi menimbulkan gempa. Di Indonesia juga terdapat lebih dari 129 gunung berapi aktif yang bisa meletus sewaktu-waktu.
Kondisi ini menempatkan negeri ini dalam bayang-bayang bencana besar. Berikut ini 5 bencana alam terdahsyat yang pernah terjadi di Indonesia, dilihat dari banyaknya korban jiwa.
Rentetan gempa di Lombok pertama kali dirasakan pada tanggal 29 Juli 2018, berkekuatan 6,4 skala richter. Sejak itu, terjadi rentetan gempa susulan dengan skala kecil hingga besar.
Pusat gempa berada di 47 km timur laut Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat dengan kedalaman 24 km. Guncangan gempa bumi dirasakan di seluruh wilayah Pulau Lombok, Pulau Bali, dan Pulau Sumbawa.
Jumlah korban jiwa meninggal dunia sebanyak 564 orang dengan rincian, yaitu Kabupaten Lombok Utara sebanyak 467 orang, Kabupaten Lombok Barat sebanyak 44 orang, dan Kabupaten Lombok Timur sebanyak 31 orang.
Gempa Sumatera Barat terjadi pada tanggal 30 September 2009. Gempa berkekuatan 7,3 skala richter ini berpusat di lepas pantai Sumatera, sekitar 50 km arah barat laut Kota Padang.
Menurut data pemerintah daerah Sumatera Barat, peristiwa itu mengakibatkan 1.115 orang tewas dan 2.329 lainnya terluka, 279.000 bangunan mengalami kerusakan, serta berdampak pada 1.250.000 warga di kawasan.
Baca juga: Sejarah Singkat dan Empat Jenis Tanaman Kopi yang #KAMUHARUSTAU
Pada tanggal 27 Mei 2006 terjadi gempa tektonik berkekuatan 6,2 skala richter mengguncang wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Gempa tersebut menelan korban jiwa 6.234 orang, merusak berbagai bangunan dan situs bersejarah.
Gempa Yogyakarta tahun 2006 merupakan peristiwa gempa Bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah yang berlangsung kurang lebih selama 57 detik.
Gempa susulan terjadi beberapa kali yang mengakibatkan banyak rumah dan gedung perkantoran yang roboh, rusaknya instalasi listrik dan komunikasi. Bahkan 7 hari sesudah gempa, banyak lokasi di Bantul yang belum teraliri listrik.
Gempa juga mengakibatkan Bandar Udara Internasional Adisutjipto ditutup sehubungan dengan gangguan komunikasi, kerusakan bangunan dan keretakan pada landasan pacu, sehingga untuk sementara transportasi udara dialihkan ke Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang dan Bandar Udara Internasional Adisumarmo Solo.
Gunung Krakatau yang terletak di selat Sunda meletus pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Letusannya menyebabkan gelombang tsunami dan awan panas yang menyapu pesisir Banten dan menewaskan tak kurang dari 36 ribu jiwa.
Letusan gunung Krakatau menyemburkan abu vulkanik yang menutup atmosfer bumi. Akibatnya bumi sempat mengalami kegelapan hingga dua setengah hari karena sinar matahari tertutup debu vulkanik.
Tsunami Aceh terjadi pada tanggal 26 Desember 2004. Tsunami dipicu oleh gempa berkekuatan 9,3 skala richter yang terjadi di kedalaman 30 km di bawah dasar laut, berjarak sekitar 100 km dari pantai Barat Aceh.
Gempa tersebut menyebabkan gelombang tsunami setinggi 9 meter yang menyapu wilayah yang berhadapan langsung dengan samudera Hindia.
Bencana tersebut menewaskan lebih dari 220 ribu jiwa hanya di Indonesia saja. Korban juga berjatuhan di Semenanjung Malaysia, Thailand, India, Srilangka, dan beberapa tempat di pantai Timur Afrika. Secara total diperkirakan ada lebih dari 280 ribu korban jiwa.
Gempa dan tsunami Aceh merupakan bencana alam terdahsyat dengan jumlah korban jiwa terbesar sepanjang sejarah Indonesia dan mungkin dunia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: