Ilustrasi khayalan. (photo/Ilustrasi/Pexels/Pixabay)
Setiap orang pasti akan mempunyai euforia sendiri saat jatuh cinta. Jatuh cinta pasti akan memberikan energi positif bagi tubuh kamu dan juga membuat tubuh dan pikiran menjadi terdilusi dengan pikiran-pikiran indah. Tetapi, sebelum tenggelam ke dalam ekspetasi tinggi itu, pastikan terlebih dahulu, apakah memang benar pasangan atau doi kamu membalas perasaanmu atau kamu terkena gejala sindrom erotomia. Apa itu?
Melansir WebMD, Erotomania termasuk ke dalam jenis gangguan mental. Secara sederhana, erotomania didefiniskan dengan satu pikiran bahwa terdapat seseorang yang mencita kita, padahal itu tidaklah nyata. Sindrom erotomania juga dikenal Clérambault.
Dilaporkan, media sosial menjadi salah satu pendukung gejala dari erotomania yang semakin tinggi. Biasanya, hanya dengan membaca berita atau sosial media milik pasangan atau doinya, para penderita erotomania dapat menciptakan delusi di pikiran sendiri. Selain itu, hanya dengan bahasa tubuh atau dari cara bicara seseorang juga dapat memicu gejala ini. Karena itu, Indozone mengutip healthyline akan memberikan beberapa gejala erotomania yang harus kamu ketahui.
Biasanya, para penderita gangguan erotomania baisanya tidak merasakan bahwa dirinya mengidap gejala ini. Karena itu, kunjungan ke dokter kejiwaan, psikolog, atau terapis jiwa adalah dorongan dari keluarga atau orang-orang terdekat dari penderita erotomania.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: