Tampilan pecahan sumpit yang bersarang di sinus seorang perempuan Taiwan. (photo/Dok. Esevier 2021)
Seorang wanita di Taiwan tanpa sadar mempunyai 2 pecahan sumpit yang bersarang di sinusnya selama seminggu setelah perkelahian dengan saudara perempuannya. Wanita dengan usia 29 tahun itu pergi ke ruang gawat darurat setelah dia diserang oleh saudara perempuannya dengan sumpit kayu plastik ketika berada di meja makan.
Wanita itu mengatakan dia mengalami mimisan ringan dan alami pembengkakkan di bagian mata kirinya setelah serangnan itu. Dokter pun melihat bahwa dia mempunyai 2 luka kecil di bawah mata dan hidungnya. Tetapi, X-Ray tidak menunjukkan sesuautu yang tidak biasa. Tetapi, satu minggu kemudian, wanita itu mulai curiga bahwa lukanya lebih serius dari yang terlihat.
Dia memperhatikan bahwa beberapa bagian dari sumpit yang dipakai dalam serangan itu hilang. Dan ketika dia melihat ke cermin, dia pikir dia bisa melihat sumpit itu di hidungnya. Salah seorang dokter pun kemudian memeriksa bagian dalam hidung dan melihat potongan sumpit yang menembus septum hidungnya atau dinding yang membagi dua saluran hidung.
CT-Scan pun menunjukkan 2 potongan sumpit di sinusnya, dengan yang satu tertanam lebih dalam dari yang lain. Rute yang dilalui sumpit untuk memasuki tengkorak wanita itu sama dengan rute yang digunakan dokter saat melakukan operasi pada sinus ethmoid, yang terletak di antara sudut mata dan pangkal hidung, untuk mengobati infeksi sinus.
Wanita itu membutuhkan pembedahan untuk menghilangkan fragmen, masing-masing dengan ukuran 3,5 cm dan 5 cm, menurut laporan itu. Untungnya, dia tidak mengalami komplikasi pembedahan. Dokter ruang gawat darurat pun harus menyadari bahwa benda asing yang memasuki tengkorak dengan cara yang dilakukan sumpit ini, hanya dapat muncul sebagai luka laserasi kecil dan mungkin tanpa gejala.
Jika dokter mencurigai benda asing bersarang di dekat hidung, penting bagi mereka untuk melakukan pemeriksaan telinga, hidung, dan tenggorokan, serta CT-scan untuk identifikasinya sesegera mungkin.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: