Sungkeman saat Hari Raya Idul Fitri (ANTARA/Sukarli)
Tepat tanggal 1 Syawal setiap tahun, seluruh umat Muslim di dunia termasuk Indonesia, merayakan Hari Raya Idul Fitri atau disebut juga Hari Lebaran.
Di Indonesia sendiri, ada ragam tradisi unik Lebaran yang setiap tahunnya dilakukan secara turun-temurun. Tradisi Lebaran ini menjadi ciri khas yang begitu kental bagi masyarakat Indonesia.
Berbagai tradisi Lebaran melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan menjadi hal yang sangat dirindukan setiap Hari Raya Idul Fitri tiba.
Apa saja ya tradisi Lebaran di Indonesia? Selengkapnya, simak ulasan berikut ini!
Mudik merupakan tradisi Hari Raya Idul Fitri di Indonesia yang begitu fenomenal. Istilah 'mudik' sendiri berasal dari kata 'mulih dilik', artinya pulang sebentar.
Biasanya, para perantau akan pulang ke kampung halaman menjelang beberapa hari sebelum Lebaran tiba.
Idul Fitri menjadi momentum kemenangan bagi kaum Muslimin setelah menjalankan ibadah puasa Ramadan selama satu bulan penuh.
Momen Idul Fitri identik dengan tradisi sungkeman dan halal bi halal, di mana anggota keluarga yang lebih muda meminta maaf sambil bersalaman dan sungkem kepada anggota keluarga yang dituakan.
Setelah prosesi sungkeman, tradisi Lebaran akan dilanjutkan dengan halal bi halal, yaitu kegiatan silaturahmi yang diisi dengan saling bermaafan di Hari Raya Idul Fitri.
Di Indonesia, masyarakat seringkali mengidentikkan momen Lebaran dengan baju baru. Padahal sebetulnya, baju baru bukanlah sebuah keharusan.
Dalam syariat Islam, umat Muslim cukup mengenakan pakaian terbaik, bersih, dan rapi di Hari Lebaran. Namun, jika memang ingin membeli baju baru untuk menyambut Idul Fitri, tentu boleh-boleh saja.
Ziarah kubur atau nyekar ke makam keluarga dan leluhur termasuk salah satu tradisi yang kerap dilakukan masyarakat Indonesia saat Idul Fitri.
Umumnya, ziarah kubur ini dilakukan sehari sebelum Lebaran atau di pagi hari Lebaran pertama. Di depan makam leluhur, ayat-ayat suci dan doa dipanjatkan kepada mereka yang sudah meninggal dunia.
Selepas berdoa, biasanya akan dilanjutkan dengan tabur bunga dan menyiram air mawar di atas makam leluhur.
Halal bi halal kurang lengkap rasanya tanpa ada hidangan kue Lebaran yang disajikan di tiap-tiap rumah untuk jamuan.
Aneka macam kue kering Lebaran tersaji di meja tamu, seperti kue bangkit, nastar, kastengel, sagu keju, lidah kucing, dan kue khas Lebaran lainnya.
Nah, satu momen yang paling ditunggu-tunggu saat Hari Raya Idul Fitri tiba adalah tradisi bagi-bagi THR (Tunjangan Hari Raya).
Tradisi 'salam tempel' ini dilakukan para orang tua atau sanak saudara setelah sungkeman atau saat Halal Bi Halal. Nominal THR disesuaikan dengan usia, yang lebih tua biasanya mendapat bagian lebih besar.
Itulah berbagai tradisi unik saat Lebaran yang ada di Indonesia. Dari semuanya, tradisi Lebaran mana yang kamu tunggu-tunggu tahun ini? Share jawaban kamu di kolom komentar ya!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: