Operasi tengkorak Suku Inca (Ancient Origins)
Ilmuwan menemukan seperangkat alat bedah di makam seorang ahli bedah kuno di Peru. Temuan itu diyakini menjadi bukti Peru kuno sudah mengenal teknik operasi bedah.
Dikutip Ancient Origins, makam yang digali itu berada di sebuah kuil upacara di situs arkeologi Huaca Las Ventanas di Lambayeque, Peru.
Makam tersebut milik seorang ahli bedah dari periode Sican Tengah (900–1050 M). Di dalamnya terdapat alat bedahnya yang mengerikan.
Termasuk pisau, jarum, dan tumis (alat logam tajam) yang digunakan untuk tujuan medis atau pengorbanan. Peru kuno terkenal dengan teknik bedah canggih mereka termasuk operasi tengkorak.
“Yang paling menarik adalah seperangkat penusuk, jarum, dan pisau, beberapa di antaranya dengan ujung tajam di satu sisi dan ujung tumpul di sisi lain; ukurannya bervariasi, dan beberapa memiliki gagang kayu," ujar Direktur Museum Nasional Sican.
Baca juga: Penampakan Sidik Jari Kuno Unik yang Ditemukan 7000 SM, Tercetak di Atas Batu Bata
Menurut Arkeonews, makam itu berisi “total sekitar 50 pisau, beberapa dengan satu ujung tombak. Sebagian besar adalah paduan perunggu dengan kandungan arsenik tinggi.
Beberapa memiliki pegangan kayu. Ada juga tumi, pisau upacara dengan mata pisau bulan sabit. Oleh tumi adalah planchette logam dengan simbol yang terkait dengan instrumen bedah.
“Dua tulang frontal, satu dewasa dan satu remaja, ditemukan di sebelah planchette. Tanda pada tulang menunjukkan bahwa mereka sengaja dipotong dengan teknik trepanasi,” sambungnya.
Banyak penemuan arkeologi telah mengungkapkan bahwa operasi tengkorak sering dilakukan oleh ahli bedah yang sangat terampil di Peru kuno, bahkan sejak 4.000 tahun yang lalu.
Tengkorak dengan lubang yang dibor dengan rapi, beberapa dengan tulang yang sembuh di sekitar tepinya, menunjukkan bukti trepanasi—tindakan menggores, memotong, atau mengebor lubang ke dalam tempurung kepala.
Tak hanya itu, sebuah studi pada tahun 2018 juga mengungkapkan bahwa trepanasi dipraktikkan dengan sangat ahli di Peru kuno.
Baca juga: Jantung Tertua di Dunia Ditemukan dalam Fosil Ikan, Umurnya 380 Juta Tahun
Sehingga tingkat kelangsungan hidup untuk prosedur selama Kekaisaran Inca adalah sekitar dua kali lipat dari Perang Saudara Amerika.
Bahkan lebih dari tiga abad kemudian, tentara mungkin ditrepanasi oleh ahli bedah terdidik yang lebih terlatih.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: