Senin, 08 JULI 2024 • 15:10 WIB

Ruwatan 1 Suro Diikuti Ratusan Warga dari 16 Etnis dan Doa Lintas Agama di Jember

Author

  Ruwatan Bumi Jember dan Doa Bersam Lintas Etnis

INDOZONE.ID - Acara Ruwatan Bumi Jember dan Doa Bersama Lintas Etnis digelar di Alun-alun Kota Jember, Minggu (7/7/2024) sore. Kegiatan tersebut diisi doa bersama lintas agama, juga diikuti oleh ratusan warga dari 16 etnis berbeda yang ada di Kabupaten Jember.

Adanya kegiatan Ruwatan Bumi itu, kata Ketua Panitia Acara, Miftahul Rahman adalah satu rangkaian kegiatan berbudaya yang digelar beberapa bulan belakangan.

"Kebetulan bertepatan dengan Tahun Baru Islam 1446 Hijriah dan kalau penanggalan Jawa 1 Suro. Kegiatan ini digelar di Kabupaten Jember," kata pria yang juga akrab disapa Cak Memet ini.

Untuk kegiatan doa bersama dilakukan lintas agama, lanjutnya, diantaranya Islam, Hindu, Budha, Katolik, Protestan, Aliran Kepercayaan Konghucu, dan Kejawen.

"Kemudian ada acara kebudayaan daerah asli Jember dan dari luar. Juga acara kesenian dan sarasehan budaya. Diantaranya ada Can Macanan Kaduk, Ta' Buta'an, Reog Ponorogo, Jaranan, Seni Gelondang, gamelan Ki Samudro, dan juga kesenian lainnya yang ada di Kabupaten Jember," sebutnya.

"Acara ini juga diikuti berbagai etnis masyarakat ada Osing, Ambon, Tionghoa, Minahasa, Papua, Batak, Banjar, Madura, Sunda, Taiwan, Jawa, dan lain sebagainya. Total ada 16 etnis dimana semua itu tercatat di FPK (Forum Pembauran Kebangsaan) Jember. Kalau dengan yang belum tercatat ada sekitar 21 an di Jember ini," sambung pria yang juga Sekretaris dari FPK Jember itu.

Baca Juga: Deretan Mitos Larangan di Bulan Suro, Salah Satunya Tidak Boleh Menikah: Bertepatan dengan Hari Raya Setan?

Akan tetapi, lebih lanjut kata Cak Memet, untuk acara ruwatan yang dilakukan di Jember, memiliki kekhasan berbeda dengan di daerah lain.

"Ruwatan seperti di Madura ada namanya Rokatan, Rokatan Tasek, Bumi, Disah, Belioneh. Kalau di Jawa ada namanya Rokatan (Ruwatan) Bumi dan juga macam-macam. Tetapi Jember punya ciri khas sendiri, yang biasa digelar oleh masyarakat secara turun temurun. Kita lakukan penguatan, dan hari ini mudah-mudahan menjadi momentum bangkitnya kesenian dan kebudayaan di Kabupaten Jember," pungkasnya.

Ruwatan Bumi Jember dan Doa Bersam Lintas Etnis

Sementara itu, menurut Bupati Jember Hendy Siswanto yang hadir sebagai tamu undangan, acara ruwatan adalah bentuk keanekaragaman budaya. Terlebih untuk di Jember, dapat digelar oleh belasan etnis yang berbeda.

"Ruwatan Bumi ini (bentuk budaya) gotong royong. Bentuk kekuatan Jember, apabila masyarakat rukun dan tidak membuat hoax. Sampaikan kebaikan, Insyaallah Jember akan lebih kuat lagi. Hari ini (dari) lintas suku, etnis, dan agama, dibentuk (bersatu) dalam ruwatan. Ada budaya, dan (pergerakan) ekonomi, lengkap semuanya," kata Hendy.

Hendy yang juga ikut didoakan lewat acara ruwatan, dengan kakinya dibasuh bunga kembang tujuh rupa oleh panitia acara mengatakan bahwa dia memiliki harapan untuk dirinya serta seluruh masyarakat Jember.

"Dulu kita pernah jaya tahun 80-an, sekarang harus terwujud kembali. Ini bentuk kebersamaan budaya, jangan suudzon, tapi husnudzon. Tercipta pemikiran baik untuk Jember, Jawa Timur, dan Indonesia selamat semua," ujarnya.

Baca Juga: Kisah Horor Mbah Masirin, Nekat Daki Gunung Lawu Sendirian di Bulan Suro

Ruwatan Bumi Jember dan Doa Bersam Lintas Etnis

Diketahui dari acara ruwatan, ada etnis dari wilayah Timur Indonesia juga ikut dalam kegiatan.

Perempuan dari Etnis Lobamora Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Yustina Wayan Rudja, mengaku bangga dan bersyukur karena di Jember dapat digelar acara yang bisa mempersatukan seluruh suku bangsa, etnis, dan agama yang berbeda.

"Selama 33 tahun saya di Jember, sebelumnya belum pernah mengikuti kegiatan seperti ini. Tadi kami bertemu dengan etnis Tionghoa, Madura, Batak, Jawa. Pokoknya senang sekali bisa berkumpul jadi satu dan saling mengenal lagi," ucap Yustina.

"Semoga ruwatan ini lebih luas lagi ke seluruh Jember. Sehingga masyarakat dan (seluruh) etnis yang ada di Jember bisa saling berkumpul dan bersatu lagi. Serta lebih saling guyup untuk kemajuan bumi di Jember," imbuhnya.

 


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan