Kategori Berita
Media Network
Jumat, 04 APRIL 2025 • 20:22 WIB

Ketika Makam Dijaga Patung Tau-Tau: Tradisi Sejak Abad 19 di Tanah Toraja

Patung Tau-Tau di makam Toraja. (Wikipedia)

INDOZONE.ID - Di sudut Sulawesi Selatan, tepatnya di tanah Toraja, kehidupan dan kematian selalu berjalan beriringan. Salah satu tradisi paling ikonik adalah pembuatan tau-tau yaitu patung kayu yang mewakili sosok seseorang yang telah meninggal.

Mengutip buku "Perwujudan dan Nilai Patung Tau-Tau Toraja Sulawesi Selatan" karya S. Suherman, pada abad ke-19, tradisi ini mulai berkembang menjadi bagian yang tak terpisahkan dari upacara pemakaman Rambu Solo, menciptakan perpaduan seni, budaya, dan spiritualitas yang unik.

Pembuatan tau-tau bukanlah proses sembarangan. Kayu yang digunakan untuk membuat patung tau-tau, seperti kayu nangka, dipilih dengan cermat karena dianggap kuat dan memiliki nilai spiritual. 

Sebelum kayu diukir, dilakukan ritual pemanggilan arwah, agar patung tau-tau benar-benar mampu merepresentasikan almarhum bukan hanya dari segi fisik, tetapi juga kepribadian dan status sosialnya. 

Baca Juga: Mengurai Tradisi Halal Bihalal Lebaran Idul Fitri dan Kaitannya dengan Hukum Islam

Pada masa itu, hanya orang-orang dari kalangan bangsawan atau yang memiliki kekayaan signifikan yang dapat "diabadikan" melalui patung tau-tau, sehingga patung ini juga menjadi simbol status dalam masyarakat setempat .

Patung tau-tau biasanya ditempatkan di gua, tebing, atau liang batu tempat jenazah disemayamkan. Tradisi ini bermula dari keyakinan bahwa tau-tau bukan sekadar patung, melainkan penjaga yang melindungi makam dan roh almarhum.

Pada abad ke-19, tau-tau dianggap memiliki hubungan spiritual langsung dengan dunia orang hidup dan dunia leluhur, menjadikannya bagian penting dari keseimbangan dalam kedua dunia tersebut.

Namun, tradisi ini tidak lepas dari tantangan. Pada masa kolonial, praktik pembuatan tau-tau sering kali dianggap takhayul oleh pihak luar yang kurang memahami budaya Toraja. Meski begitu, masyarakat Toraja tetap mempertahankan tradisi ini sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur mereka, sekaligus melestarikan seni ukir khas yang kaya makna.

Baca Juga: Menguak Makna Upacara Adat Pemakaman Suku Toraja, Tradisi Sakral yang Masih Dipegang Teguh

Hingga kini, tau-tau bukan hanya menjadi bagian dari cerita sejarah, tetapi juga simbol kebanggaan budaya Toraja. Ketika tau-tau berdiri di tebing batu atau gua yang sunyi, mereka bukan hanya penjaga makam tetapi juga bukti hidup akan hubungan yang tak terputus antara generasi masa lalu dan masa kini.

Banner Z Creators Undip.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Buku

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Ketika Makam Dijaga Patung Tau-Tau: Tradisi Sejak Abad 19 di Tanah Toraja

Link berhasil disalin!