INDOZONE.ID - Panglima Jilah, yang dikenal sebagai pemimpin besar Pasukan Merah Bangkule Rajakng dari suku Dayak, merupakan figur yang sangat dihormati di Kalimantan Barat, Indonesia.
Berasal dari Kabupaten Mempawah, Panglima Jilah bukan hanya sekadar pemimpin, tetapi juga simbol perjuangan masyarakat adat dalam mencari keadilan di tanah leluhur mereka.
Melalui pasukan merahnya, ia telah menjadi ikon perlawanan dan pembela hak-hak masyarakat Dayak di Bumi Borneo.
Baca Juga: Misteri Alas Ketonggo: Hutan Angker di Ngawi yang Dipercaya Sebagai Tempat Pesugihan
Panglima Jilah, yang memiliki nama asli Agustinus Jilah, lahir pada 19 Agustus 1983 di Desa Sampora, Mempawah Hulu, Kalimantan Barat.
Dengan tubuh yang bertato khas suku Dayak dan postur yang sedang, Panglima Jilah memiliki semangat juang dan keberanian yang luar biasa, terutama dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat adat di tanah leluhurnya.
Sosoknya sering muncul dalam aksi massa yang bersinggungan dengan kepentingan masyarakat adat, memperlihatkan dedikasi dan kepeduliannya terhadap isu-isu sosial dan budaya yang dihadapi oleh komunitas Dayak.
Baca Juga: Kisah Suku Dayak Punan Batu, Punya Ilmu Menghilang Tanpa Jejak!
Pasukan Panglima Jilah Suku Dayak.
Pasukan Merah, yang dipimpin oleh Panglima Jilah, adalah pasukan besar dengan anggota sekitar 48.000 yang tersebar di seluruh Kalimantan.
Pasukan ini sering kali muncul ketika ada ancaman serius terhadap hak-hak masyarakat Dayak.
Keberadaan pasukan ini bukan hanya simbol kekuatan, tetapi juga representasi dari solidaritas dan semangat perlawanan masyarakat Dayak terhadap berbagai bentuk ketidakadilan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Youtube @Larasati Channel