Mengenal Ritual Sati dari India, Tradisi Para Janda Membakar Diri di Samping Jasad Suami

Ilustrasi ritual sati

INDOZONE.ID - Ritual Sati adalah praktik kuno masyarakat Hindu di anak benua India, yang telah dipraktikkan sejak abad ke-17.

Praktik ini melibatkan seorang janda, atau para wanita yang ditinggal mati oleh suaminya, berbaring di samping jasad sang suami untuk dibakar hidup-hidup bersama mayat suami.

Ritual Sati berasal dari berbagai tradisi Hindu kuno dan India. Nama "sati" berasal dari Dewi Sati, istri Dewa Siwa, yang membakar dirinya sendiri dalam api sebagai bentuk protes terhadap penghinaan yang diterima suaminya.

Bagi kepercayaan Hindu, ritual Sati diyakini sebagai tindakan kesetiaan dan pengorbanan tertinggi seorang istri kepada suaminya.

Baca Juga: Mengungkap Kebenaran Ritual Sapi Merah, Ternyata Ada Kaitannya dengan Konflik Israel dan Palestina

Hal ini dianggap sebagai cara untuk menjaga kehormatan keluarga dan meningkatkan status spiritual janda dan suaminya di alam setelah kematian.

Bukan cuma itu, ritual Sati juga terkait dengan sistem patriarki dan kontrol sosial, di mana janda dianggap sebagai beban atau bahkan sebagai pertanda sial.

Sati paling sering terjadi di wilayah India utara dan barat, termasuk Rajasthan, Bengal, dan Uttar Pradesh. Namun, praktik ini juga terjadi di beberapa bagian lain di Asia Selatan.

Dianggap tidak manusiawi, ritual Sati menimbulkan kontroversi dan dikecam oleh banyak pihak, bahkan termasuk komunitas itu sendiri.

Baca Juga: Berbagai Tradisi dan Ritual Penuh Makna dalam Perayaan Waisak Umat Buddha

Banyak orang Hindu menganggapnya ritual ini sebagai penyimpangan dari ajaran asli agama mereka.

Sampai pemerintah kolonial Inggris melarang ritual Sati pada tahun 1829 melalui Regulation XVII di Bengal, dan hukum ini kemudian diperluas ke seluruh India.

Setelah kemerdekaan India, undang-undang yang lebih ketat diberlakukan untuk mencegah dan menghukum praktik Sati.