INDOZONE.ID - Di Indonesia, ilmu mistis seperti santet atau teluh telah dikenal dan diwariskan turun-temurun di hampir setiap daerah, tetap hidup dan berkembang hingga hari ini.
Berbagai wilayah di Indonesia memiliki tradisi gaib yang dipercaya dapat mencelakai orang lain, dan salah satu yang paling dikenal adalah ilmu santet dari Banyuwangi, Jawa Timur.
Santet Banyuwangi ini bukan hanya bagian dari cerita rakyat, tetapi juga kerap dijadikan ikon mistis yang membuat daerah ini disegani.
Baca Juga: 5 Santet Suku Dayak yang Paling Mematikan: Ada yang Bikin Tubuh Korban Lumpuh!
Banyuwangi sering kali disebut sebagai “sarang dukun santet”, bahkan di Pulau Jawa karena reputasi kuatnya dalam ilmu mistis.
Para dukun di daerah ini dipercaya memiliki kemampuan luar biasa untuk mengirimkan benda-benda berbahaya, seperti paku atau jarum, ke dalam tubuh korban tanpa menyentuhnya.
Bahkan, masyarakat Banyuwangi mengenal berbagai jenis santet dengan tujuan dan efek berbeda.
Dilansir dari YouTube @Cerita Sejarah, santet hitam, misalnya, digunakan untuk mencelakai lawan secara langsung.
Baca Juga: Kisah Teror Santet Segoro Pitu: Keluarga Hancur karena Persaingan Dagang di Pasar!
Sementara itu, santet merah dapat menyebabkan korban menderita luka parah atau cedera, sementara santet putih diyakini dapat memberi keberuntungan atau memperlancar usaha seseorang.
Reputasi mistis ini menjadikan Banyuwangi sebagai tempat yang tidak hanya menarik minat mereka yang ingin mengubah nasib melalui ilmu gaib, tetapi juga sebagai daerah yang disegani oleh banyak orang.
Banyak yang percaya bahwa para dukun santet di Banyuwangi bisa melancarkan aksi balas dendam pada siapa saja yang dianggap mengancam atau berniat buruk.
Meski zaman telah modern, kisah-kisah tentang kekuatan mistis dari Banyuwangi ini tetap bertahan di benak masyarakat.
Ini menjadikan Banyuwangi tidak hanya sebagai kota, tetapi juga ikon dari kekuatan gaib yang unik di Indonesia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube