Orang-orang diikat dan dipaksa berlutut di tepi rawa.
Kepala mereka dipenggal satu per satu, darah mengalir deras ke tanah.
Sosok-sosok tanpa kepala berjalan di atas air, seolah masih nyari sesuatu.
Mbah Sarti menatap Dimas tajam dan berbisik pelan,
"Mereka masih di sini... mereka belum menemukan apa yang hilang."
Baca Juga: Rahasia Ajian Rawa Rontek: Ilmu Kebatinan yang Bikin Pemiliknya Abadi, Fakta atau Mitos?
Malamnya, suasana desa makin nggak masuk akal. Dimas ngedenger suara langkah diseret dari luar rumah. Bukan satu, tapi banyak.
Bisikan serak menggaung dari balik pintu, "Kembalikan... yang telah diambil..."
Kepala Desa Surya datang dengan wajah tegang. "Kamu nggak seharusnya ada di sini, apalagi buka-buka masa lalu," katanya. Tapi semuanya udah terlambat.
Kabut tipis mulai turun ke desa. Dari arah rawa, sosok-sosok tanpa kepala itu muncul perlahan.
Tubuh mereka bergoyang pelan, seperti menari dalam gelap.
Pakaian mereka penuh tanah, tangan-tangan mereka menggapai sesuatu seperti mencari sebuah kepala.
Dimas gemetar, tapi nggak bisa beranjak. Dalam pikirannya, tiba-tiba muncul gambaran-gambaran yang bukan miliknya yaitu seseorang diikat, berlutut, lalu…
Cekrek. Kepala dipenggal. Darah muncrat. Jeritan menggema.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube