Konon, tubuh perempuan ini dirasuki oleh makhluk gaib. Makhluk itu punya "misi" untuk menghabisi tujuh pasangan hidup si perempuan sebelum akhirnya makhluk itu pergi sendiri.
Setelah tujuh suami 'dihabisi', barulah perempuan itu bisa hidup normal di pernikahan kedelapannya.
Mitos ini hidup dari mulut ke mulut, jadi jangan heran kalau tiap daerah punya versi ceritanya sendiri-sendiri.
Baca Juga: Kisah Mistis Buaya Putih: Rahasia Kelam dari Desa Pinggir Hutan
Ilustrasi Siluet Penampakan Wanita.
Sampai sekarang, belum ada bukti ilmiah yang bisa membuktikan keberadaan perempuan Bahu Laweyan.
Apakah ini benar-benar terjadi? Atau cuma sekadar cerita lama buat menakut-nakuti perempuan atau mengingatkan soal pentingnya menjaga kesucian diri sebelum menikah?
Nah yang jelas, di banyak masyarakat Jawa, mitos ini masih hidup dan jadi semacam urban legend lokal yang dibicarakan diam-diam.
Bahkan, beberapa orang tua zaman dulu, konon, sangat berhati-hati kalau anak laki-lakinya mau menikahi perempuan dengan latar belakang "aneh" atau "misterius", takut-takut ketemu perempuan Bahu Laweyan ini.
Baca Juga: Kisah Mistis Menikahi Raja Ular: dari Hutan ke Istana Magis
Kalau dipikir-pikir, walaupun serem, cerita perempuan Bahu Laweyan ini mungkin ada maksud tersembunyinya.
Dalam budaya Jawa, cerita mistis seperti ini sering dipakai untuk menyampaikan pesan moral. Misalnya, supaya kita:
Lebih berhati-hati dalam memilih pasangan,
Tidak buru-buru menikah tanpa mengenal karakter pasangan,
Dan selalu menjaga sikap dalam hubungan supaya tidak menarik energi negatif.
Selain itu, dalam kepercayaan spiritual Jawa, konsep tubuh sebagai "rumah" makhluk halus memang dipercaya.
Jadi, menjaga hati, pikiran, dan tindakan tetap positif dianggap penting supaya tubuh kita "bersih" dari energi buruk.
Baca Juga: Mitos Kisah Cinta Sunan Kalijaga dan Nyi Roro Kidul: Asmara Mistis di Balik Ombak Pantai Selatan
Pertanyaan paling menariknya yaitu, "Kalau Kamu tahu seseorang punya "label" Bahu Laweyan, beranikah Kamu tetap menikahinya?"
Kalau ngikutin logika, mungkin banyak yang langsung mundur teratur.
Tapi kalau dilihat dari sisi manusiawi, perempuan Bahu Laweyan ini juga korban dari takdir atau cerita yang dibuat masyarakat, kan?
Lagipula, cinta sejati itu tentang menerima apa adanya. Mungkin, justru keberanian dan ketulusan hati bisa jadi "kunci" untuk mematahkan mitos semacam ini.
Siapa tahu kamu malah jadi "suami kedelapan" yang akhirnya bahagia bersama dia, tanpa gangguan mistis apa pun.
Karena di dunia ini, keyakinan dan niat baik kadang bisa lebih kuat dari mitos apa pun.
Baca Juga: Kisah Mistis Dukun Beranak dan Sosok Ibu dan Bayi Misterius dari Desa Mekarwangi
Ilustrasi Siluet Penampakan Wanita.
Misteri perempuan Bahu Laweyan memang bikin merinding sekaligus mikir.
Antara percaya dan nggak percaya, kisah ini tetap jadi bagian unik dari kekayaan budaya Jawa.
Apapun itu, semoga kita semua selalu dilindungi dari hal-hal buruk, ya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube