Saat masih berusaha memahami apa yang terjadi, lonceng itu berbunyi lagi.
Lalu matanya menangkap sesuatu di lobi.
Di sana, sang resepsionis berdiri di depan meja, masih dengan kemeja putih dan dasi kupu-kupu. Tangannya memegang lonceng kecil, membunyikannya berulang kali.
Namun, ada sesuatu yang mengerikan yaitu si resepsionis itu berdiri tanpa kepala.
Baca Juga: 5 Fakta Misteri Kandole: Hantu Wanita Cantik dari Sulawesi Tenggara yang Mengincar Pria
Tanpa berpikir panjang, ia berlari menuju mobil, menyalakan mesin, dan segera tancap gas.
Jalanan sepi di depannya terasa semakin panjang dan mencekam. Di spion, losmen itu semakin menjauh, lalu hilang dalam kegelapan malam.
Setelah beberapa kilometer, ia melihat warung kecil tempatnya bertanya tadi. Ia segera menghentikan mobil dan masuk untuk mencari sang pemilik warung.
Dengan napas tersengal, ia bertanya, “Pak, saya tadi nginap di losmen yang Bapak bilang. Itu tempat apa sih?”
Bapak warung itu terdiam sejenak, lalu menatapnya dengan ekspresi bingung.
“Losmen? Mas, di sini udah nggak ada losmen sejak belasan tahun lalu…”
Jantungnya seketika berdegup kencang.
Jika losmen itu sudah tidak ada sejak bertahun-tahun lalu, lalu tempat apa yang baru saja ia tinggali?
Baca Juga: Kisah Mistis di Pesantren: Dari Ngaji, Nyasar ke Ilmu Hitam hingga Berakhir Tragis
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube