Baca Juga: Misteri Desa Mati di Kaki Gunung Sinabung, Kini Terbengkalai Setelah Ditinggalkan Akibat Erupsi
Pendakian dimulai dari jalur Kersik Tuo pada 15 Agustus.
Dari awal, Iman jalan di barisan paling belakang bareng satu porter bernama Bang Adi, satu guide, dan beberapa peserta lain.
Nah yang bikin aneh, Bang Adi selalu diam kalau diajak ngobrol Iman, tapi kalau sama peserta lain bisa ngobrol santai.
Waktu sampai di Pos 2, Iman akhirnya nanya ke guide lain, Bang Karim, “Bang, kenapa sih Bang Adi kalau diajak ngobrol sama aku kayak nggak mau jawab?”
Bang Karim juga baru sadar dan ikut bingung, tapi mereka nggak terlalu mikirin itu.
Iman akhirnya mutusin buat pindah ke barisan depan karena merasa suasana di belakang makin aneh dan nggak nyaman.
Sampai di Shelter 1 sekitar jam 6 sore, mereka buka tenda dan istirahat.
Saat itulah, Bang Adi tiba-tiba bilang, "Bro, jangan pernah deketin pohon besar itu kalau malam. Kalau lewat, jalan aja, jangan berhenti."
Pohon tinggi yang dimaksud Bang Adi berdiri di tengah-tengah Shelter 1, mengarah ke jalur shelter 2.
Kata-katanya bikin Iman makin curiga, tapi dia nggak terlalu ambil pusing.
Malam itu mereka santai-santai, BBQ-an, dan bercanda sebelum tidur.
Baca Juga: Kisah Mistis Gunung Agung: Cerita Pendaki yang Bertemu Sosok Makhluk Botak Berbulu Hitam
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube