Di sini, mereka digambarkan sebagai perampok terkutuk tanpa kepala, dengan mata yang berada di pundak.
Bahkan pada abad ke-16, seorang penjelajah Inggris, Walter Raleigh, mengklaim bahwa makhluk mirip Blemmyes ditemukan di Guyana.
Tapi, makin ke sini, banyak yang skeptis soal keberadaan suku unik tersebut.
Banyak sejarawan dan antropolog modern percaya bahwa cerita tentang suku Blemmyes hanyalah mitos atau hasil dari daya imajinasi manusia yang berkembang lewat cerita turun-temurun.
Jadi, apakah mereka benar-benar ada? Sampai sekarang, belum ada bukti ilmiah yang bisa menguatkan klaim itu.
Baca Juga: Misteri Desa Tumbal, Konon Ada Suku Misterius Penyeimbang Hutan di Kalimantan
Meski dianggap mitos, cerita tentang Blemmyes tetap bikin penasaran.
Dilansir dari YouTube @Ruang Tengah, ada beberapa teori Suku Blemmyes yang coba menjelaskan “manusia tanpa kepala” ini:
Beberapa sejarawan percaya, Blemmyes sebenarnya adalah manusia biasa yang memakai pakaian khas gurun Afrika.
Pakaian ini mungkin dirancang untuk menutupi kepala mereka, sehingga terlihat seperti makhluk tanpa kepala dari kejauhan.
Teori Blemmyes lain menyebut bahwa suku ini mungkin terbiasa mengangkat bahu sangat tinggi, hingga kepala mereka terlihat “hilang”.
Postur tubuh ini mungkin jadi kebiasaan atau tradisi unik di suku mereka.
Bisa jadi, Blemmyes adalah suku biasa yang ceritanya dilebih-lebihkan oleh para pelancong dan penjelajah.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube