Berapa Lama Manusia Bisa Bertahan di Antariksa Jika Tanpa Mengenakan Baju Luar Angkasa?

Ilustrasi astronot di luar angkasa. (Freepik/user21908677)

INDOZONE.ID - Banyak dari kita yang bermimpi ingin pergi ke luar angkasa. Mengunjungi Stasiun Luar Angkasa untuk melihat betapa besarnya sebuah alam semesta.

Namun bepergian ke luar angkasa, memberikan kita tantangan, misalnya lingkungan, yang tentu saja sangat jauh berbeda dari planet Bumi.

Seorang astronot harus mengenakan setelan baju luar angkasa untuk memungkinkan mereka dalam lebih dalam mengeksplor antariksa. Baju tersebut memberikan mereka perlindungan terhadap fisik sebagai manusia Bumi, mulai dari oksigen, air hingga tekanan udara.

Baca Juga: Astronot Arab Tunjukkan Potret Makkah dari Luar Angkasa, Penampakannya Bikin Takjub!

Lalu, jika ke antariksa tanpa mengenakan baju luar angkasa, berapa lama manusia dapat bertahan?

Seperti dilansir Live Science, petugas strategi senior di European Space Agency (ESA), Stefaan de Mey mengatakan manusia hanya dapat bertahan dalam beberapa detik saja jika tidak mengenakan baju luar angkasa.

“Dalam waktu yang sangat singkat, dalam hitungan 10 hingga 15 detik, Anda akan menjadi tidak sadarkan diri karena kekurangan oksigen,” kata dia.

Baca Juga: Ramadan di Luar Angkasa, Astronot UEA Lihat Matahari Terbit dan Terbenam 16 Kali Sehari

Sebab di luar angkasa yang gelap merupakan ruangan hampa yang tidak ada oksigen. Ini akan mengancam nyawa manusia hanya dalam hitungan detik saja.

“Oksigen mulai mengembang dan memecahkan paru-paru Anda, mencabik-cabiknya - dan itu akan menyebabkan darah Anda mendidih dan menggelegak, yang segera akan menyebabkan emboli dan berdampak fatal pada tubuh Anda," lanjut de Mey.

Hal yang sama juga terjadi pada penyelam ketika tekanan air berkurang saat hendak naik ke permukaan setelah dari kedalaman.

Baca Juga: Gak Sembarangan, Begini Cara Astronot Muslim Salat dan Puasa di Luar Angkasa

Dalam skenario terbaik yang mungkin jarang terjadi, manusia dapat memiliki beberapa detik untuk hidup sebelum oksigen dalam aliran darah habis yang menyebabkan pingsan.

Risiko kematian akan mungkin terjadi dalam beberapa menit kemudian, kecuali jika langsung diselamatkan dengan dibawa kembali pesawat luar angkasa yang memiliki oksigen, sehingga dapat disadarkan kembali.