Teori Kematian Natacha de Crombrugghe yang Tengkoraknya Ditemukan Terjepit di Peru: Ortu Belum Yakin Kecelakaan

Fakta kematian Natacha de Crombrugghe dan teorinya. (Youtube/Insight IQ)

INDOZONE.ID - Salah sata mitseri yang pernah menjadi perbincangan pada 2022 lalu adalah misteri kematian Natacha de Crombrugghe, wisatawan Belgia berusia 28 tahun yag jasadnya ditemukan terjepit di batu di ngarai Pengunungan Andes, Peru.

Kejadian ini membuat banyak orang bersepkulasi. Ada yang mengatakan kecelakaan, namun orang tua Natacha masih tak percaya/

Mengutip situs hln.be saat penemuan jasad terjadi, awalnya orang tua wanita muda tersebut membantah informasi yang dipublikasikan oleh surat kabar Peru, La República, yang menyebutkan bahwa tubuh putri mereka telah ditemukan, mengatakan bahwa ada sedikit kemungkinan bahwa sisa-sisa tubuh tersebut adalah miliknya.

Namun, mereka kini telah mengonfirmasi berita tersebut, begitu pula dengan kantor kejaksaan Peru.

Baca Juga: Misteri Kematian Natacha de Crombrugghe yang Tulangnya Ditemukan Terjepit Batu Batu Besar

Menghilang Januari, Ditemukan September

Misteri Kematian Natacha de Crombrugghe (foto: HLN. com)

Sisa-sisa tubuh tersebut, yaitu tengkorak dan kerangka lengkap, ditemukan di sebuah ngarai di pegunungan Andes di Peru, daerah di mana ia hilang, pada 21 September.

Sisa-sisa tersebut kemudian dipindahkan ke kota Arequipa untuk investigasi lebih lanjut.

Akhirnya, identifikasi sebagai miliknya dilakukan "berkat tes DNA pada kerabat korban," kata kejaksaan.

Lokasi yang aneh

Pada 24 Januari, ia ingin melakukan trekking di Ngarai Colca, sebuah ngarai luas di selatan Peru yang merupakan objek wisata karena keindahan alamnya.

Baca Juga: Misteri Wajah Menyeramkan dari Dinding Rumah Belmez, Spanyol

Setelah pencarian selama lebih dari delapan bulan, para nelayan menemukan tubuhnya pada bulan September di dasar Sungai Colca, 40 kilometer dari tempat ia berangkat.

Posisi tengkoraknya ditemukan terjepit di antara dua batu yang bikin tidak habis pikir.

Kedua orang tua tak percaya

Fakta kematian Natacha de Crombrugghe dan teorinya. (Istimewa)

Orang tua Natacha masih menunggu kesimpulan akhir dari penyelidikan. Meskipun ibunya, Sabine, mengaku “99 persen” yakin bahwa putrinya meninggal setelah terjatuh, ayahnya, Eric, masih memiliki keraguan.

“Teori kecelakaan adalah yang paling tidak menyakitkan. Saya percaya ini 95 persen,” katanya dalam wawancara dengan ‘La Dernière Heure’.

“Tapi saya ingin membaca kesimpulan para penyelidik secara tertulis. Masih ada banyak zona abu-abu. Terutama tentang apa yang terjadi di hotel tempat ia meninggalkan barang-barangnya.”

Ayahnya menduga, Natacha bertemu dengan seseorang

Sang ayah berpikir, anaknya sempat membuat janji pertemuan dengan seseorang. Ia berkesimpulan dengan barang-barang yang ia tinggalkan.

“Dalam pikiran saya, masih ada kemungkinan kecil bahwa dia bertemu seseorang sebelum berangkat, bahwa mereka memutuskan untuk melakukan perjalanan bersama, dan bahwa Natacha kemudian diserang dan dilemparkan ke sungai,” lanjut Eric.

“Menemukan tubuh dan begitu saja menyatakan bahwa itu adalah kecelakaan, terlalu gegabah.”

Keluarga sedih, misterinya tak dipecahkan

 Baca Juga: Henry Hale Bliss, Korban Kecelakaan Lalu Lintas Pertama di Amerika Serikat

Keluarga juga mengeluh dengan tidak terpecahnya kasus tersebut. Termausk ayahnya Eric.

“Di Peru, dia tidak lagi menjadi prioritas”

Ayah Natacha juga mengeluhkan “situasi kacau dan tidak stabil di Peru,” yang menyebabkan penyelidikan berjalan sangat lambat. Jadi, tanpa diragukan lagi, Natacha tidak lagi menjadi prioritas.”

Eric juga merasa tidak dapat diterima bahwa biro pariwisata Ngarai Colca belum mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa.

“Tidak ada papan yang memperingatkan tentang jalan berbahaya, tidak ada peta yang jelas, tidak ada upaya untuk membuat jalur lebih aman.”

Baca Juga: Misteri Grafitti Who put Bella in the Wych Elm? dan Kasus Penemuan Mayat Misterius di Inggris

Eric dan Sabine akan kembali ke tempat di mana putri mereka meninggal pada bulan Desember, bersama dengan tiga saudara laki-laki Natacha.

“Kami akan mengikuti jejaknya dan mengulangi perjalanannya, sebagai semacam ziarah. Ini juga akan menjadi kesempatan untuk berterima kasih kepada penduduk desa yang telah membantu kami dengan sangat baik dan yang tidak akan pernah melupakan Natacha,” tutup pasangan tersebut.