Maria Guadalupe Lopez Esquivel alias La Catrina.
INDOZONE.ID - Siapa bilang perempuan tidak bisa menjadi bos sindikat narkoba? Itu dibuktikan oleh Maria Guadalupe Lopez Esquivel yang memiliki nama julukan La Catrina (21 tahun).
Meski terhitung belia, Esquivel dikenal sebagai pembunuh dan salah satu bos dalam sindikat narkoba Meksiko, yakni Jalisco New Generation Cartel.
Maria Guadalupe Lopez Esquivel alias La Catrina.
Tak main-main, dalam sindikat narkoba tersebut, Esquivel merupakan pemimpin dari tim pembunuh.
Lantas, bagaimana wanita cantik, yang kerap memamerkan senjata di media sosial (medsos), bisa menjadi begitu kejam dan berbahaya? Tenang, INDOZONE akan memaparkan sepak terjang Esquivel hingga kematiannya pada 10 Januari 2020.
Awal karier Esquivel di dunia hitam ternyata cukup unik. Bagaimana tidak, dia bergabung ke Jalisco New Generation Cartel karena jatuh cinta.
Ya, Esquivel jatuh cinta pada salah satu pemimpin kartel tersebut, yakni Miguel Fernandez alias El M2. Setelahnya, pada 2017, Esquivel pun masuk ke Jalisco New Generation Cartel.
Perlu diketahui, sebagai sebuah kartel, Jalisco New Generation Cartel, bukan sindikat sembarangan. Nama kartel ini mulai terkenal antara 2013 dan 2015.
Para analis meyakini, Jalisco New Generation Cartel sebagai salah satu sindikat narkobat yang paling berbahaya dan besar pada saat itu.
Diduga, wilayah operasi Jalisco New Generation Cartel mencakup Amerika, Asia, dan Eropa. Kala itu, pemimpin tertinggi kartel ini adalah Ruben Oseguera Cervantes.
Nah, dalam organisasi kejahatan sebesar itu, Esquivel bisa memiliki karier yang cemerlang. Dia diduga bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan pembunuhan, pemerasan, dan penculikan.
Esquivel juga dianggap bertanggung jawab atas matinya lebih dari selusin polisi negara bagian dalam sebuah penyergapan di Aguililla, Michoacan, pada 14 Oktober 2019.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: New York Post