Baca Juga: Peristiwa Kelam Pasca G30S: Pembantaian 'Sejuta Orang' yang Tak Tercantum di Buku Sejarah
Banyuwangi terkenal dengan kawasan tapal kuda NU yang mana sengaja dipilih sebagai sasaran empuk kekerasan politik sehingga disebut juga peristiwa itu dengan pembantaian Operasi Naga Hijau.
Sekitar 85 korban tewas yang terhitung pada 7 Oktober 1998, dan 3 luka berat serta 7 luka ringan. Polisi telah melakukan evakuasi terhadap 277 orang yang diduga dukun santet.
Namun, setelah didata oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi setidaknya ada sekitar 115 korban dukun santet. NU juga telah membentuk tim pencari fakta untuk melakukan investigasi terkait jumlah pasti dalam tragedi berdarah tersebut. NU melaporkan telah terjadi rentetan pembunuhan yang ada d Banyuwangi dan telah meluas ke 10 kabupaten lain.
Baca Juga: Peristiwa Kanjuruhan Kejahatan Luar Biasa: Pembantaian Manusia, Ada Aktor Intelektualnya
Berdasarkan data NU, sudah ada sekitar 163 korban tewas dan 5 dari 5 daerah tapl kuda di Banyuwangi, Pasuruan, Pamekasan, Sumenep, dan Probolinggo. Investigasi juga dilakukan oleh Lembaga Bantuan Hukum Surabaya yang telah menemukan sekitar 157 korban tewas dan 10 orang kuka berat dalam tragedi itu.
Rumah para korban disana juga dirusak oleh sekelompok penjahat tidak dikenal. Tapi, hingga sekarang memang tidak diketahui siapa pembunuh tersebut yang telah kejam menewaskan banyak orang dan menjadi tragedi berdarah mengerikan.
Yang diketahui hanya mereka semua berpakaian hitam dan berkomunikasi dengan menggunakan handy talky. Ada yang berpendapat kalau mereka itu kelompok para ninja hatori yang terlatih.
Namun, dari peristiwa itu dan jumlah korban yang tak pasti itu para Polisi telah meringkus setidaknya 80 orang yang diduga sebagai pelaku, aktor intelektual, penyandang dana, dan eksekutor dalam pembantaian mengerikan tersebut.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: YouTube Idenesia Channel