Sayangnya, ia tidak pernah mendapat uang sepeser pun dari pemerintah AS. Ia beranggapan kalau semua biaya hidup miliknya diambil oleh Presiden Andrew Jackson. Meski begitu, menurut Richard, Wakil Presiden AS saat itu, Martin Van Buren menjadi satu-satunya petinggi AS yang bersedia memberikan tanggungan biaya hidup untuknya. Dari sinilah benih-benih kebencian terhadap Presiden Jackson mulai tumbuh dalam pikiran Richard.
Nggak cuma membeberkan cerita imajinasinya, Richard juga mulai berkelakuan aneh, salah satunya adalah dengan berpenampilan bak bangsawan. Dengan tampilannya yang seperti itu, Richard kerap jadi bahan ejekan anak-anak sekitar dengan sebutan 'Raja Richard'. Tentu saja, hal itu membuat Richard sangat bahagia.
Akan tetapi, perubahan karakternya saat ini menjadi penanda terciptanya sikap kasar Richard terhadap orang sekitar dan keluarganya, mulai dari menghardik, menyiksa sampai melakukan pengancaman. Orang sekitar juga kerap melihat Richard berbicara dan tertawa sendiri di tempat pameran lukisannya.
Persidangan kasusnya Richard dilaksanakan pada 11 April 1835 di District of Columbia City Hall dengan Francis Scott Key sebagai jaksa penuntutnya. Tiap kali ia disoraki oleh para hadirin dalam sidang, Richard selalu emosi terhadap mereka. Bahkan, ia tidak bisa diajak berkoordinasi dengan para hakim.
Setelah berdiskusi selama 5 menit, para hakim persidangan memutuskan kalau Richard tidak bersalah, tapi ia harus dimasukkan ke Rumah Sakit Jiwa karena kelainan mental yang dialaminya.
Selama bertahun-tahun, Richard sering bergonta-ganti RSJ. Barulah di tahun 1855, Richard dimasukkan ke St. Elizabeth Hospital, sebuah RSJ yang berada di Washington D.C. Rumah Sakit inilah yang menjadi tempat dirawatnya Richard hingga ia meninggal dunia pada 13 Juni 1861.
John C. Calhoun (kiri), George Poindexter (kanan)
Pasca persidangan, ada teori konspirasi yang menduga kalau Richard adalah seorang pembunuh bayaran yang disewa oleh pihak oposisi pemerintah untuk menghabisi nyawanya Presiden Jackson.
Ada 2 nama yang diduga sebagai dalang dalam teori konspirasi tersebut, John C. Calhoun dan George Poindexter. Kedua nama tersebut memiliki jabatan yang sama di jajaran pemerintahan AS, yaitu sebagai Senator AS.
John C. Calhoun sejak dulu sudah diketahui sebagai lawan dari Presiden Jackson di dunia politik. Sang Presiden langsung menuduh Calhoun sebagai dalangnya, tapi Senator Calhoun mengaku kalau ia tidak mengetahui apapun soal kasus percobaan pembunuhan tersebut.
Di sisi lain, George Poindexter diduga sebagai 'musuh dalam selimut' bagi Presiden Jackson. Ia merupakan salah satu pendukungnya Presiden Jackson, tapi setelah kalah dari Presiden saat pemilu, George diduga diam-diam menyewa Richard untuk menghabisi nyawa Sang Presiden.
Akan tetapi, tidak ada bukti yang konkrit mengenai keterkaitan George terhadap kasusnya Presiden Jackson.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wikipedia