Sampai pada 6 Mei 1931, ketika dia sedang berada di suatu tempat parkir bersama dengan kekasihnya, dia menyerang seorang polisi yang sedang melakukan patroli bernama Frederick Hirsch dan melukai rekannya Peter Yodice di daerah Long Island.
Satu hari setelahnya, pada 7 Mei 1931, 150 orang polisi yang bersenjata lengkap mulai dari senapan, senapan mesin, dan gas air mata, mengepung gedung tempat dia bersembunyi bersama rekannya.
Dalam pertempuran tembak-menembak yang terjadi selama dua jam dan mengundang 15 ribu warga sekitar untuk menonton, Crowley menolak untuk menyerah.
Meskipun terluka sebanyak empat kali dan telah bersimbah darah, dia terus membalas tembakan dari polisi, hingga akhirnya menyerah dan polisi menemukan dua pistol yang menjadi ciri khas terpasang pada kedua kakinya.
Dinyatakan bersalah atas pembunuhan Frederick Hirsch, Crowley dijatuhi hukuman mati. Terkurung di penjara Sing Sing, Crowley tetap mempertahankan reputasinya sebagai pemberontak yang kejam hingga akhir hayatnya.
Pada 21 Januari 1932, dia menghadapi nasibnya di kursi listrik, meninggalkan warisan kisah kekerasan dan ketidakpatuhan selama masa hidupnya.
Crowley saat itu berusia 19 tahun ketika menjalani eksekusi mati.
Writer: Putri Octavia Saragih
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Encyclopedia Of Robberies