Kisah pembunuhan Nonan Kwitang di era Hindia Belanda. (Istimewa)
INDOZONE.ID - Salah satu kasus kriminal yang pernah terjadi di Indonesia pada zaman Hindia Belanda dan menyita perhatian publik adalah kasus yang disebut sebagai pembunuhan Nona Kwitang.
Pada tahun 1912 silam, kota Batavia diguncang oleh kabar tragis pembunuhan seorang wanita muda berparas Indo. Peristiwa ini terjadi pada hari Jumat, 17 Mei 1912, di Soehian Petamburan.
Sebuah mayat wanita muda ditemukan dalam keadaan membusuk di Pintu Air Kali Baru, terbungkus dalam karung beras yang mengambang, dengan kedua tangannya terikat.
Wanita muda yang cantik ini adalah Fientje de Feniks, seorang "wanita goela goela" (istilah pelacur pada zaman itu) berparas Indo berusia sekitar dua puluh tahun, anggota dari "roemah plesiran" yang dikelola oleh mantan pelacur kelas atas, Jeanne Oort.
Banyak orang merasa sangat menyesal atas kematian Fientje. Pertanyaannya, mengapa wanita yang masih muda dan cantik itu harus kehilangan nyawanya dengan cara yang begitu tragis?
Reaksi dari masyarakat menyatakan kekejaman orang yang melakukan pembunuhan tersebut.
Baca Juga: Peristiwa 4 Maret: Wafatnya Salahuddin Ayyubi dan Berdirinya Pemerintahan Kota Batavia
Pihak yang paling merasakan kehilangan adalah para pria muda berduit yang tergolong sebagai playboy, karena mereka yang paling akrab dengan wanita penghibur ini.
Melalui penyelidikan polisi, diketahui bahwa pelaku pembunuhan adalah seorang pria Belanda bernama Willem Frederik Gemser Brinkman.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Berbagai Sumber