Fakta-fakta Project 2025 Donald Trump: Disebut akan Batasi Kebebasan LGBTQ Bila Dirinya Jadi Presiden
Pernyataan ini disampaikan Trump sebagai bagian dari janji kampanyenya menjelang pemilihan presiden AS tahun 2024 di Racine, Wisconsin, Amerika Serikat.
"Pada hari pertama saya menjabat, saya akan memotong dana federal dari semua sekolah yang mengajarkan materi seksual yang tidak pantas dan kegilaan transgender kepada anak-anak kita," katanya dilansir dari Global Eye News.
Pernyataan ini pun mengangkat kembali isu Project 2025 yang disiapkan Donald Trump untuk kampanye yang diduga akan membatasi ruang lingkup komunitas LGBTQ saat dirinya akan menjabat.
Pada Maret lalu, PBS News Hour telah mengundang koresponden Gedung Putih Laura Barron-Lopez yang menyebutkan adanya Project 2025 yang diinisiasi Donald Trump tersebut.
"Sejak meluncurkan kampanyenya, mantan Presiden Donald Trump telah menargetkan orang-orang LGBTQ, terutama orang transgender. Dia menyerang perawatan yang mengafirmasi gender untuk anak di bawah umur, serta kemampuan mereka untuk berpartisipasi dalam olahraga," kata Laura.
Laura juga mengatakan bahwa apa yang dikatakan bukan bualan kampanye agar para pendukungnya yang sudah gerah dengan adanya penyusupan pendidikan LGBTQ di sekolah. Ia sudah menyiapkan hal tersebut dengan sebutan Project 2025.
"Ini bukan hanya retorika kampanye. Skutunya telah menyusun dokumen luas berjudul Project 2025. Ini dipimpin oleh lembaga think tank konservatif, Heritage Foundation, dan merinci cetak biru untuk masa jabatan kedua Trump," katanya.
Cetak Biru Project 2025
Laura mengungkapkan bahwa Project 2025 secara khusus tentang pembatasan hak-hak LGBTQ, dokumen itu merinci pemulihan larangan militer transgender, membatasi perlindungan diskriminasi tempat kerja LGBTQ. Saat ini, di bawah hukum, orientasi seksual dan identitas gender dilindungi.
"Hal ini akan mencabut perlindungan perawatan kesehatan untuk orang transgender dan mendesak Kongres untuk mendefinisikan gender sebagai laki-laki dan perempuan, tetap pada saat lahir," tandas Laura.
Trump juga telah berulang kali mengatakan, bahwa dia akan melarang perawatan yang mengafirmasi gender untuk anak di bawah umur. Dan cetak biru ini dengan jelas menunjukkan bahwa rencana ini juga berusaha menghentikan pengakuan dan penerimaan identitas gender dan orang LGBTQ, secara keseluruhan.
"Dan di seluruh cetak biru Project 2025 ini, ada bahasa yang cukup mencolok yang menyatakan bahwa pejabat pemerintah hanya boleh mengakui pernikahan antara pria dan wanita dan bahwa pria dan wanita adalah struktur keluarga alami yang ideal," kayanya.
Selain itu, Trump telah menguraikan sejumlah kebijakan yang pada dasarnya membantu kelompok minoritas dan bahwa mereka akan dihapus. Jadi, ketika datang ke Project 2025, rencana ini akan menghapus program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi dari setiap legislasi, menghapus kantor keberagaman, kesetaraan, dan inklusi dari badan federal, mengurangi pengajaran tentang ras dan rasisme, dan mendesak Kongres untuk melarang dana federal untuk pelatihan Teori Ras Kritis.
"Pada dasarnya, Donald Trump telah berjanji dalam kampanye untuk mengakhiri semua program DEI," katanya.
Hal ini tentu nantinya akan membuat berbeagai massa bereaksi dan terbagi dua kubu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: PBS Hour News